Doa Anak Telanjang
Tuhan Allah Bapa dan Ibu bumi
Kau sudah tahu tooh
Saya duduk, berdiri, berjalan, di atas lumuran darah
Dan serakan tulang belulang tete-nenek leluhur bangsa ini.
Bapak telah meninggal, mama juga telah pergi untuk selama-lamanya setelah diperkosa oleh pasukan penyihir.
Kakakku ditembak ketika anak-anak negeri mencari kebenaran dan keadilan.
Tuhan, sumber dan tujuan hidup kami
Kami anak telanjang duduk seorang diri.
Kayu perahu sudah ditebang
Dusun sagu telah dibabat jadi lokasi transmigrasi dan kelapa sawit.
Burung kuning sudah mulai punah.
Laut sungai kini telah tercemar.
Tuhan embunkan kami semangat juang leluhur Tanah Papua.
Biarlah darah mengalir menyinari Ibu kami Papua.
Biar tulang belulang yang berserakan di belantara tanah ini menjadi anak cucu masa depan.
Biarlah para pejuang satu persatu kembali pada-Mu agar tumbuh seribu.
Ditulis Oleh: Romo John Djonga. Romo John, seorang pejuang HAM di Papua. Puisi di atas ia persembahkan kepada Yosepha Alomang, rekan seperjuangannya untuk HAM di Papua.
Sumber: Buku Bernadus B. Daya & Silvester D. Gea. 2017. Mengenal Tokoh Katolik Indonesia: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara. Labuan Bajo: Yakomindo, hlm. 134-135.