21.9 C
New York
Monday, October 14, 2024

Doa Rosario Bertele-tele? Kamu harus tahu!

Pada suatu kesempatan seorang teman bertanya: Benarkah Doa Rosario itu bertele-tele seperti yang dimaksud Matius 6:7 “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan?” Hal itu ia tanyakan karena banyak orang non-Katolik yang menuduh bahwa doa Rosario adalah doa yang bertele-tele.

Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut? Setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita jelaskan kepada orang yang bertanya:

Pertama, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bertele-tele adalah bercakap-cakap tidak jelas ujung pangkalnya; melantur-lantur; berlarut-larut. Sementara itu, doa Rosario jelas mempunyai ujung pangkal, tidak melantur dan berlarut-larut. Doa Rosario justru bukan bertele-tele melainkan mengulang-ulang doa Salam Maria, Bapa Kami, Kemuliaan, dan Terpujilah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengulang-ulang adalah mengerjakan/melakukan hal yang sama berkali-kali; mengulang lagi beberapa kali; mengulangi. Dengan demikian doa Rosario tidak masuk dalam kategori bertele-tele seperti yang dimaksud Matius 6:7.

Kedua, Kitab Suci tidak melarang doa yang diulangi berkali-kali. Yesus sendiri di atas kayu salib mengulangi kata-kata Eli-Eli atau Eloi-Eloi Lama Sabakhtani (bdk. Mat. 27:46, Mrk. 15:34). Selain itu, kata yang diulangi pula bisa ditemukan dalam Mazmur 22:1-3. Bahkan dalam Kitab Wahyu Para Kudus memuji Allah dengan mengulang kata, kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa..(bdk. Why. 4:8). Masih banyak doa atau kata yang diulang-ulang dalam Kitab Suci sebab hal itu tidak dilarang atau tidak seperti yang dimaksud oleh Matius 6:7.

Ketiga, doa Rosario merupakan doa renungan atas misteri keselamatan mulai ketika Yesus dikandung hingga Roh Kudus diutus. Selain itu, doa Salam Maria didaraskan sebanyak sepuluh kali. Didaraskan berulang-ulang bertujuan untuk memusatkan perhatian pada misteri keselamatan. Kemudian disisipkan bacaan singkat, renungan atau nyanyian di antara dasa Salam Maria.

Berikut adalah dua puluh peristiwa yang direnungkan: Peristiwa-peristiwa Gembira, khususnya selama Masa Adven dan Natal [Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38), Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk 1:39-45), Yesus dilahirkan di Bethlehem (Luk 2:1-7), Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:22-40), Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2:41-52)], Peristiwa-peristiwa Sedih, khususnya selama Masa Prapaskah dan tiap hari Jumat [Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22:39-46),

[postingan number=3 tag= “bunda-maria”]

Yesus didera (Yoh 19:1), Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3),Yesus memanggul salib-Nya (ke Gunung Kalvari) (Luk 22:26-32), Yesus wafat di salib (Luk 23:44-49)], Peristiwa-peristiwa Mulia, khususnya selama Masa Paskah dan tiap hari Minggu [Yesus bangkit dari kematian (Luk 24:1-5), Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53), Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2:1-13), Maria diangkat ke surga (1Ko r15:23; DS 3903), Maria dimahkotai di surga (Why 12:1, DS 3913-3917)], Peristiwa-peristiwa Terang [Yesus di baptis di sungai Yordan (Ma 3:16-17),Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yoh 2:11), Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat4:17-23), Yesus menampakan kemuliaan-Nya (Mat 17:2-5), Yesus menetapkan Ekaristi (Mrk 14:22-24)].[1]

[1] Baca tata cara berdoa Rosario di https://www.imankatolik.or.id/doarosario.html

avatar
Silvester Detianus Gea
Lahir di desa Dahana Hiligodu, Kecamatan Namöhalu-Esiwa, Nias Utara, pada tanggal 31 Desember. Anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2016, menyelesaikan Strata 1 (S1) Ilmu Pendidikan Teologi di Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta. Menyelesaikan Strata 2 (S2) Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta, PGRI (2023). Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (2017), Menulis buku berjudul "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Ikut serta menulis dalam Seri Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (Antologi); “Ibuku Surgaku” jilid III (2020), Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Guruku Inspirasiku, Hidup Berdamai Dengan Corona Vol. IV, dan Jalan Kenangan Ibuku Vol. IV (2021), Autobiografi Mini Kisah-Kisah Hidupku (2022), Kuntum-Kuntum Kasih Sayang Vol. 3, Keluargaku Bahagiaku Vol. 2, Ibu Matahari Hidupku Vol. 1 (2023), Ibu Matahari Hidupku (2024). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com dan floresnews.net(2018-sekarang), Author jalapress.com/, dan mengajar di Sekolah Tarsisius Vireta (Website:https://www.tarsisiusvireta.sch.id/) (2019-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea. Akun Kompasiana: https://www.kompasiana.com/degeasofficial1465. Akun tiktok De Gea's Official.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini