7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Mengimplementasikan Teladan Iman Tokoh Katolik, Maria de la Purisima Salvat Romero, di Masa Pandemi COVID-19

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, ada berbagai aspek kehidupan yang berubah. Untuk itu, kita harus  tetap semangat dan kuat dalam menjalani hari-hari kita. Kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai teladan iman dari berbagai tokoh Katolik, misalnya saja dari Santa Maria de la Purisima Salvat Romero. Dia merupakan seorang biarawati dari Spanyol dan anggota dari suster-suster Persekutuan Salib. Dia mengambil nama Purisima Salvat Romero setelah menjadi anggota dari suster-suster Persekutuan Salib.

[postingan number=3 tag= ‘iman-katolik’]

Santa Maria de la Purisima Salvat Romero lahir di Madrid, Spanyol pada 20 Februari 1926 dan meninggal pada 31 Oktober 1998 di Sevilla, Spanyol. Dia merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara, lahir dari pasangan Ricardo Salvat Albert dan Margarita Romero Ferrer. Dia dibaptis dengan nama Maria Isabel di Gereja Our Lady of the Conception dan menerima komuni pertama pada usia enam tahun.

Di balik berbagai pencapaian yang ia tempuh yakni menjadi seorang biarawati, ada kisah dalam kehidupannya yang menarik untuk disimak, yaitu mengenai teladan imannya sebagai orang Katolik.

Maria de la Purisima Salvat Romero mempunyai komitmen yang kuat untuk menegakkan magisterium Gereja. Pada bulan Juli 1936 hingga 1938, Romero dan keluarganya meninggalkan Spanyol menuju Portugal untuk menghindari penganiayaan Perang Saudara Spanyol. Mereka kembali setelah konflik berakhir. Selama berada di Portugal, dia menyadari panggilan sejatinya untuk hidup religius. Ibunya menyetujui keputusan ini namun ayahnya tidak menyetujui,  meskipun kemudian ayahnya mengalah pada keinginan yang kuat dari putrinya itu.

Romero bergabung dengan Suster Kompi Salib  pada tanggal 8 Desember 1944 dan untuk pertama kalinya menjadi anggota kongregasi pada 9 Juni 1945. Romero kemudian mengucapkan kaul sementara pada 27 Juni 1947 dan mengambil kaul kekal pada 9 Desember 1952.

Romero terus menjaga karisma sambil berfokus pada kesetiaan yang diperbarui pada pesan Injil dan magisterium Gereja, serta penekanan tambahan pada devosi Maria dan Ekaristi. Ia juga bertemu dengan orang sakit dan orang miskin setiap pagi, bekerja tanpa lelah untuk mereka dalam hal menyediakan makanan dan membersihkan pakaian mereka.

Di masa pandemi Covid-19 ini, kita perlu mengimplementasikan nilai-nilai yang telah dicontohkan oleh Maria de la Pursima Salvat Romero, yaitu hidup religius, membangun relasi  dengan Tuhan dan sesama. Di saat ini kita memang dibatasi untuk beribadah di Gereja, namun gereja juga sudah menyediakan sarana agar kita dapat beribadah secara virtual. Begitu juga untuk membangun relasi dengan sesama, di tengah pandemi saat ini, kita bisa melakukannya secara virtual.

Adanya pandemi ini, menyebabkan menurunnya pendapatan sebagian besar masyarakat bahkan ada yang sampai kehilangan mata pencahariannya. Karenanya, kita harus saling peduli, seperti Maria de la Purisima Salvat Romero yang peduli dengan sesama tanpa membeda-bedakan. Kita membantu mereka yang terdampak pandemi misalnya dengan saling berbagi makanan, kebutuhan sehari-hari, ilmu dan lain sebagainya.

Sebagai orang beriman, kita harus tetap yakin dan percaya, di balik semua peristiwa, keadaan atau masalah yang kita alami saat ini, Tuhan sudah merencanakan yang terbaik, yang tidak bisa terpikirkan oleh manusia. Dan semoga teladan iman dari Maria de la Purisima Salvat Romero bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk saling membantu dan mewartakan Sabda Tuhan.

avatar
Tresia Yuastita Tangnalloi
Penulis adalah Mahasiswi Semester Satu Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini