Menjaga Hati agar Tetap Murni: Renungan Pekan Biasa V, 10 Februari 2024 — JalaPress.com; Bacaan I: 1 Raj. 12:26a-32; 13:33-34; Injil: Mrk. 8:1-10
[postingan number=3 tag= ‘hamba-tuhan’]
Hati adalah inti dari keberadaan manusia. Maka, Alkitab menetapkan bahwa sangat pentinglah menjaga hati agar tetap murni. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Ams. 4:23).
Bacaan hari ini mengajak kita untuk melihat peran penting hati dalam hidup manusia. Yerobeam dan Yesus memiliki hati dan tanggapan yang berbeda terhadap sebuah peristiwa. Yerobeam memiliki hati yang licik dan membatu sehingga ia menghalangi umat Israel untuk menyembah Allah di Israel. Bahkan, karena hatinya yang tertutup pada Allah makanya ia berpaling dari Allah dan membuat dua anak lembu jantan dari emas lalu menempatkannya di Betel dan di Dan. Tindakan ini membuat ia dan rakyatnya berdosa terhadap Allah.
Sebaliknya, Yesus memiliki hati yang penuh belas kasih. Hati-Nya tergerak oleh belas kasihan ketika melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Mereka telah mengikuti Dia selama tiga hari dan tidak mempunyai makanan. Menghadapi situasi ini, Yesus tergerak hatinya untuk memberi mereka makan. Dengan hati-Nya yang penuh belas kasih, Yesus selalu memikirkan orang lain. Bukan hanya memikirkan tetapi bertindak demi kebahagiaan mereka.
Bagaimana dengan kita? Sebagai murid Kristus, kita diajak untuk sadar bahwa sudah sepantasnya kita harus hidup bagi sesama. Selain itu, kita harus menjaga hati kita agar tetap murni sehingga mampu memilih dan memutuskan dengan bijak apa yang harus dilakukan terlebih dahulu ketika menghadapi persoalan hidup. Kita juga harus sadar bahwa makanan yang kita terima adalah berkat dari Tuhan, maka kita harus senantiasa bersyukur kepada-Nya. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
Mu-Sa-Fir