Setia sebagai Anak-anak Allah: Renungan Hari Rabu Pekan V Prapaskah, 20 Maret 2024 — JalaPress.com; Bacaan I: Dan. 3:14-20.24-25.28; Injil: Yoh. 8:31-42
Anak adalah bagian dari sebuah keluarga. Di satu sisi, anak adalah pribadi yang mampu menjadi kebahagiaan bagi keluarga, tetapi di sisi lain apabila anak terjemus ke dalam perilaku menyimpang, maka akan menjadi penderitaan dan duka bagi keluarga.
Hari ini, Yesus berbicara tentang status sebagai ‘anak’. Status sebagai ‘anak’ membawa sebuah konsekuensi yakni “Tinggal di dalam rumah dan melaksanakan kehendak Bapa”. Konsekuensi ini ditegaskan oleh Yesus bagi kita karena kita adalah anak-anak Allah dan Yesus Kristus adalah Saudara sulung kita.
Kita mendapat status sebagai anak-anak Allah dikarenakan jasa Yesus Kristus. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita tetap tinggal dalam ‘rumah’ dan melaksanakan kehendak Allah atau tidak?
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, adalah contoh yang benar bagi kita agar tetap tinggal dalam ‘rumah’ iman kita akan Allah. Walaupun dalam ancaman kematian, mereka tetap setia sebagai anak-anak Allah.
Dalam dunia yang semakin berkembang saat ini, banyak orang lupa akan statusnya sebagai ‘anak’ sehingga ia menjadi hamba dosa. Marilah kita tetap setia untuk tinggal dalam rumah iman kita akan Allah dan melaksanakan kehendak-Nya. Jadilah pribadi yang merdeka dan bertanggung jawab dalam iman. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
Mu-Sa-Fir