7 C
New York
Friday, March 29, 2024

Tuhan itu baik sepanjang waktu

Tuhan selalu baik

Tuhan selalu baik
Dia menaruh lagu pujian di hatiku ini
Tuhan selalu baik
Melalui malam yang paling gelap, terang-Nya akan bersinar
Tuhan itu baik, Tuhan itu baik sepanjang waktu

Jika Anda berjalan melalui lembah
Dan ada bayangan di sekeliling
Jangan takut, Dia akan membimbingmu

Dia akan membuatmu tetap aman dan sehat
Dia telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkanmu
Juga tidak mengabaikanmu, dan firman-Nya benar

Kita adalah orang berdosa dan sangat tidak layak
Tetap bagi kita, Dia memilih untuk mati
Memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya

Sekarang kita bisa berdiri dan bersaksi
Bahwa kasih-Nya abadi
Dan belas kasihan-Nya itu tidak akan pernah berakhir

Meskipun saya mungkin tidak mengerti
Semua rencana yang Engkau miliki untuk saya
Hidupku ada di tangan-Mu
Dan melalui mata iman
Saya bisa melihat dengan jelas

Tuhan selalu baik
Dia menaruh lagu pujian di hati saya
Tuhan selalu baik
Melalui malam yang paling gelap, terang-Nya akan bersinar
Tuhan itu baik, Tuhan itu baik sepanjang waktu

***
Teks di atas adalah terjemahan lagu berjudul “God is good all the time” yang diciptakan dan dipopulerkan oleh penyanyi terkenal, Don Moen. Lagu rohani populer ini dirilis tahun 1998. Secara pribadi, saya sangat menyukai lagu ini. Ini lagu favoritku. Kesukaan ini sangat beralasan, antara lain: syairnya sederhana, mendalam dan selalu relevan dengan pergulatan iman sepanjang waktu. Lagu ini meneguhkan sekaligus membarui imanku kepada-Nya dalam segala situasi.

***
Memang benar, saat hidup baik-baik saja, kita cukup mudah berkata: Allahku luar biasa, Ia begitu baik padaku, Ia sangat mengasihiku, Ia sangat peduli denganku, Ia menyelenggarakan segalanya bagiku. Allahku baik. Saya tidak akan berpaling dari-Nya. Semua orang bisa berkata seperti ini manakala hidup diwarnai sukacita.

Tapi saat hidup suram, atau saat mengalami penderitaan, tak mudah bagi kita berkata: Allah itu baik, Ia mengasihiku, Ia memelihara hidupku dan sebagainya. Hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Hanya orang kuat yang bisa melakukannya.

Pada situasi suram-kelam, kita cenderung berkata: Allahku tidak peduli, Ia tak lagi mengasihiku, Ia meninggalkanku, Ia rupanya sangat jauh dari hidupku, dan sebagainya. Atau barangkali ada yang marah dan berkata: Allahku jahat, Allahku mungkin sudah tidak ada lagi, dan lain-lain.

Akan tetapi, suasana penderitaan seharusnya menjadi medan dan kesempatan berharga untuk memurnikan iman, menguji kematangan penyerahan diri kepada Tuhan. Iman kepada-Nya dimurnikan dalam penderitaan, ibarat emas murni yang harus dibakar dalam tanur api untuk membuktikan kemurniannya.

Orang yang cukup matang dalam beriman, akan tetap berkata: Tuhan itu baik, Ia masih mengasihiku walau saat ini saya menderita. Ia masih menganugerahkan nafas kehidupan kepadaku. Ia pasti terus memulihkan kehidupanku, Ia pasti memampukan saya menghadapi penderitaan ini. Ya, Ia Allah yang baik.

Jadi, orang yang cukup matang dalam iman, dalam segala situasi, baik gembira maupun derita, akan selalu berkata: Allah itu baik sepanjang waktu (God is good all the time). Tapi barangkali hanya sedikit orang yang bisa mengungkapkan hal ini.

Dalam konteks ini, jika iman kita cukup matang, seharusnya pada saat pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir ini, kita tetap berkata: God is good all the time, Allah itu baik sepanjang waktu. Pandemi ini justru seharusnya mematangkan iman-penyerahan diri kita kepada-Nya. Seharusnya demikian.Ya, seharusnya. Walau saya sadar, ini tak mudah dan mengandaikan kematangan iman. ***

RP Lorens Gafur, SMM
RP Lorens Gafur, SMM
Imam Misionaris Serikat Maria Montfortan (SMM). Ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Juni 2016 di Novisiat SMM - Ruteng - Flores - NTT. Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi, Widya Sasana - Malang - Jawa Timur.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini