8.1 C
New York
Thursday, November 20, 2025

Natal Sudah Dekat! Jangan sampai Kita Gagal Fokus

Tidak lama lagi kita akan merayakan pesta kelahiran Sang Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus. Kita tinggal menghitung hari untuk bisa sampai pada perayaan Natal yang sudah ditunggu-tunggu itu. Bagaimana dengan persiapan kita menjelang perayaan sukacita itu?

Selama ini, Natal selalu identik dengan kue, ornamen, kandang Natal, Santa Klaus, dan sebagainya. Rasa-rasanya ada yang kurang jika salah satu dari sekian unsur ini tidak disiapkan sebelum Natal. Tapi, kita harus tahu bahwa jangan sampai kita gagal fokus dan mengalihkan perhatian kita dari makna Natal yang sesungguhnya ke hal-hal yang seharusnya menjadi tambahan saja.

Ingat, Natal bukan cerita tentang kue, ornamen, ataupun tentang pohon dan kandang Natal. Natal merupakan peristiwa kelahiran Sang Juruselamat kita. Ia yang Mahatinggi turun ke dunia dan menjadi sama seperti kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Inilah makna Natal yang sesungguhnya, yang tidak pernah boleh kita abaikan begitu saja.

Yesus, yang kita rayakan kelahiran-Nya saat Natal, tidak datang untuk mencicipi kue atau melihat keindahan pernak-pernik Natal yang kita siapkan. Ia datang untuk melihat hati kita; dan Ia mau bersemayam di hati kita. Percuma kita siapkan kue banyak-banyak dan ornamen yang indah-indah, sementara hati kita masih penuh dengan rasa dengki, fitnah, iri, dan berbagai perasaan buruk lainya.

Kita memang harus menyiapkan palungan untuk Tuhan; tapi palungan yang sejatinya tidak lagi berada di kandang Natal, melainkan di hati kita. Artinya, bagaimana kita sungguh-sungguh mempersiapkan hati kita untuk Tuhan bersemayam.

Berbahagialah dan bersukacitalah sebab Dia yang kita nantikan sudah semakin dekat. Ia yang datang itu adalah pembawa damai dan sukacita. Maka, tidak ada alasan sedikitpun bagi kita untuk tidak bahagia pada saat Natal. Boleh jadi, kue Natal belum disiapkan; ornamen dan pohon Natal belum ada; jangan kuatir. Itu hanya tambahan saja dari serangkaian peristiwa Natal.

Paulus berpesan “Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Flp. 4:6). Jadi, jangan kuatir tentang kue, tentang baju baru, tentang THR, pohon dan ornamen Natal, dan tentang macam-macam. Kita hanya cukup berdoa, memohon, dan mengucap syukur. Itu saja.

Ingat, sumber kebahagiaan dan sukacita kita saat Natal adalah kelahiran Yesus, Sang Juruselamat kita, bukan yang lain. Karena itu, Natal merupakan perayaan syukur atas kepedulian Tuhan terhadap hidup kita. Ya, Allah peduli terhadap hidup kita. Ia tidak tidur. Makanya Ia mau menjadi manusia sama seperti kita. Bukankah ini merupakan kabar baik yang harus disambut dengan penuh sukacita?  Mari, kita nantikan kelahiran Sang Juruselamat kita dengan penuh sukacita. ***

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini