4.6 C
New York
Thursday, November 20, 2025

Tuhan Mengubah Bibir Najis menjadi Manis

Selama ini, kita cukup familiar dengan istilah ‘najis’. Ada makanan najis, binatang najis, atau bahkan orang najis. Ya, Kitab Suci sering berbicara soal kenajisan. Dalam Perjanjian Lama, misalnya, orang kusta tidak boleh disentuh karena najis. Bahkan, ia harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya harus terurai dan ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia harus tinggal terasing (bdk. Im. 13:45-46).

Demikian pula perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari (Im. 12:2). Sama seperti ia pada hari-hari bercemar kain, ia najis (Im. 15:25). Maka, ia tidak boleh kena pada suatu apapun yang kudus dan tidak boleh masuk ke tempat yang kudus, sampai genap hari-hari pentahirannya (Im. 12:4).

Itu macam-macam bentuk kenajisan yang biasa kita dengar. Tapi rupanya, tidak hanya sebatas itu. Kitab Yesaya 6:1-2a, 3-8 berbicara soal bentuk kenajisan yang lain, yaitu ‘najis bibir’. Yesaya berkata: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam” (Yes. 6:5).

Apa maksud dari frasa ‘najis bibir’? Kemungkinan besar yang dimaksudkan dengan frasa ‘najis bibir’ ini adalah mereka yang suka menggunakan bibirnya untuk bergosip, tebar fitnah, menghujat dan mengucapkan ujaran kebencian, dan mereka yang selalu menyampaikan kabar bohong.

Ketika bibir kita hanya berisi kata-kata makian, gosip tentang orang lain, fitnah, dan ujaran kebencian; maka memang bibir kita menjadi najis. Najis artinya kotor. Nah, orang semacam ini sekarang bertebaran di mana-mana, terutama di media sosial. Kita bisa buktikan sendiri dari postingan-postingan mereka.

Tapi, bukan berarti ‘najis bibir’ itu tidak bisa diubah. Jika kita mau, Tuhan akan mengubahnya; dan Ia justru mau memanggil orang yang seperti itu untuk menjadi pewarta-Nya. Tuhan mau mengubah bibir yang najis menjadi manis. Ia mengubah kerapuhan kita menjadi sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Jika tadinya kita menggunakan kemampuan bibir kita untuk bergosip dan memfitnah orang lain, mulut yang sama, jika kita mau dan Tuhan berkehendak, akan dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan kabar baik bagi semua orang. Energi negatif yang ada pada bibir kita, diubah oleh Tuhan, sehingga energi yang sedemikian dahsyat itu dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni” (Yes. 6:7).

Ketika kita membicarakan kejelekan orang lain, kita biasanya menggebu-gebu, bukan? Nah, Tuhan mau supaya semangat yang sama dipakai untuk mewartakan sabda-Nya. Tuhan mau mengubah semuanya seratus delapan puluh derajat. Makanya, Yesaya mengajak kita untuk seperti dia berani berkata, “Inilah aku, utuslah aku” (Yes. 6:8).

Jangan tinggal terus di dalam kenajisan. Kita diharapkan mampu mengajarkan tentang kebaikan. Pengajaran itu tentu paling sering dilakukan lewat ucapan bibir. Tapi apa yang kita ajarkan lewat ucapan bibir kita, mestinya selaras dengan apa yang ada di hati kita. Artinya, pengajaran kita selaras dengan apa yang kita imani. Tidak cukup hanya dengan mengajarkan dan mengimani, tapi juga berbuat sesuai dengan apa yang kita imani dan ajarkan; sebab kata Yakobus: “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yak. 2:17).

Previous article
Next article
avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini