5.3 C
New York
Monday, December 8, 2025

Arti Masa Adven dalam Gereja Katolik: Menunggu Tuhan Datang

Tuhan akan menepati janji-Nya. Itu pasti. Ia tidak PHP. Hanya kita yang sering PHP. Tuhan akan datang sebagai pembawa keadilan. Karenanya, kita hanya diminta supaya bersabar sedikit. Hanya kadang-kadang yang membuat kita tidak sabar adalah karena kita maunya serba cepat dan instan. Kita mau supaya sekali kita minta, Tuhan langsung kabulkan. Kita tidak menghargai proses yang sudah Tuhan siapkan.

[postingan number=3 tag= ‘adven’]

Tuhan memastikan bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita. Kita hanya diminta supaya sedikit menunggu. Itulah adven (Latin: ‘Adventus’ yang artinya ‘Kedatangan’). Yang dibutuhkan dalam menyambut kedatangan seseorang adalah sikap sabar untuk menunggu.

Banyak relasi terputus karena tidak sanggup menunggu. Kita selalu merasa di-PHP ketika yang ditunggu tak kunjung datang. Termasuk dalam berelasi dengan Tuhan juga bisa demikian. Orang yang tidak sabar menunggu waktu Tuhan akan berpaling dari Tuhan.

Dalam masa penantian, ujian biasanya berat. Hanya untuk membuktikan apakah kita sanggup bertahan atau tidak. Dalam menanti, orang ketiga bisa masuk dan mengganggu. Jika kita tidak sabar menunggu, kita jatuh pada ‘pelukan’ orang ketiga. Kita bisa jatuh menjadi orang-orang yang ‘khilaf’. Kita ‘berselingkuh’ dengan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang Tuhan inginkan. Padahal, kita tahu bahwa  Tuhan kita adalah ‘Tuhan yang suka cemburu’. Karena itu, Paulus berharap agar kita kuat supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus.

Adven adalah masa penantian akan kedatangan Tuhan. Dua pekan pertama Masa Adven merupakan penantian kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Pekan ketiga ke atas merupakan penantian terhadap kelahiran Yesus. Dia yang adalah Tunas Keadilan akan hadir di tengah-tengah kita.

Masa adven merupakan masa persiapan yang diwarnai oleh semangat penantian, penuh pengharapan, dan sukacita; sebab Tuhan datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Kita perlu menanggapi kedatangan Tuhan itu dengan semangat tobat dan berjaga-jaga.

Berjaga-jaga artinya sadar dan tidak tidur. Ketika kita tidak tahu lagi apakah yang kita lakukan itu berdosa atau tidak, dalam arti itulah sebenarnya kita tidak sadar dan tertidur. Dalam masa adven ini, kita diajak untuk berjaga-jaga, artinya untuk sadar dan melihat kembali ke mana arah perjalanan kita selama ini; dan kalau memang sudah berada di luar jalur, mari kita kembalikan ke jalurnya. Jangan ‘tertidur’ dalam hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan.

Adven merupakan masa di mana kita harus jeda dari kesibukan kita dan mengambil waktu untuk merawat kesehatan hidup rohani kita. Prinsip ‘kerja, kerja, kerja’ itu baik. Mengejar harta duniawi itu baik, tetapi mencari Tuhan itu nomor satu. Harta yang kita punyai itu tidak datang begitu saja kalau Tuhan tidak merestuinya. Harta kita adalah titipan Tuhan untuk kita.

Segala hal yang kita punyai saat ini semata-mata pemberian dari Tuhan. Maka, jangan hanya ingat apa yang diberikan tapi lupa pemberi-Nya. Tuhan mau supaya kita ingat pemberi-Nya, yaitu Tuhan sendiri. Tuhan bisa memberi lebih dari apa yang sudah pernah diberikan-Nya, asalkan kita tidak menjauh dari-Nya. Rezeki itu selalu tersedia bagi kita.

Kita ingat Tuhan dengan cara terus berkomunikasi dengan-Nya. Itulah doa, yang harus kita isi sepanjang hidup kita. Jangan lupakan Tuhan yang sudah memberi banyak dalam hidup kita. Jangan sampai kita sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan sesaat, sampai melupakan Tuhan yang sudah memberikan segala-galanya bagi kita. Bersyukurlah terhadap segala sesuatu yang kita peroleh.

Kehadiran Tuhan selalu disertai dengan tanda-tanda. Tujuannya supaya kita bisa membaca tanda-tanda itu dan menyelaraskan hidup kita dengan kehendak Tuhan. Satu nasihat untuk kita: “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia” (Luk. 21:36).

Maka dari itu, marilah kita isi masa adven ini dengan sikap berjaga-jaga, artinya sikap tobat, sambil memperbaharui lagi hidup doa kita, supaya relasi kita dengan Tuhan tetap terjadi, sampai waktunya tiba Tuhan datang mengunji kita semua. Amin.

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini