8.1 C
New York
Thursday, November 20, 2025

Kitab Kidung Agung Vulgar? Benarkah?

Mungkin saudara-saudarai seiman, sering ditanya mengenai Kitab Kidung Agung yang isinya seperti ‘porno’. Namun saudara-saudari seiman kesulitan untuk menjelaskan kepada penanya. Kitab Kidung Agung merupakan kitab yang unik dan memiliki nilai sastra yang tinggi serta mengandung makna yang dalam. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan yang mumpuni dan mendalam untuk memahami isi dan pesan yang mau disampaikan. Tidak heran jika orang-orang non-Kristen menanyakan karena mereka tidak mengerti maksud dari ayat-ayat ‘romantis’ dan terkesan ‘vulgar’. Tetapi bagi umat beriman tentu tidak kaget dengan ayat-ayat itu, karena memiliki pemahaman yang ‘mendalam’ terhadap Kitab Suci. Pada kesempatan ini tim jalapress.com menjelaskan sedikit pengalaman setelah mengikuti seminar  berjudul “Ke Surga Dengan Tubuh???” yang disampaikan oleh RD. Josep Ferry Susanto pada tanggal 25 Januari 2014 di Gereja Katedral Jakarta. Setidaknya ada tiga hal yang perlu kita ketahui tentang Kitab Kidung Agung yaitu:

Pertama, Kitab Kidung Agung setiap menyebut bagian tubuh manusia selalu merujuk pada kisah penciptaan (bdk Kej. 1-2). Mengapa? Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia berkata, ‘Sungguh Amat Baik.’ Sungguh amat baik artinya agung, mulia dan melebihi segala sesuatu. Ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa diciptakan dalam keadaan telanjang, mereka tidak berkata satu sama lain; Porno. Kok bisa? Karena mereka masih belum jatuh dalam dosa. Tujuan penciptaan alat kelamin atau seksualitas pada mulanya adalah untuk melanjutkan keturunan. Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia menggunakan yang ada pada dirinya secara salah. Kitab Kidung Agung memuat sastra puisi yang selalu menunjukkan kekaguman atas tubuh manusia terutama tubuh perempuan. Sesungguhnya hal itu adalah sebuah kritikan terhadap orang-orang yang menyalahgunakan anggota tubuhnya. Kitab Kidung Agung selalu mengacu pada Kitab Kejadian untuk mengajak setiap pembaca agar kembali kepada citra yang semula, tanpa prasangka buruk terhadap tubuh. Oleh sebab itu, semua orang diajak untuk menghagai tubuh sesamanya seperti ia menghargai tubuhnya sendiri. Terlebih tubuh manusia hendaknya dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan dalam bentuk karya dan karsa.

Kedua, Kitab Kidung Agung juga memuat kejadian-kejadian masa lalu, misalnya menikahkan gadis di bawah umur. Oleh sebab itu, Kitab Kidung mengkritisi kebiasaan buruk itu. Tidak heran jika selalu merujuk kepada Kitab Kejadian yang membahas tentang kekudusan pernikahan (Bdk. Kej. 1:26-28 2:21-25).

Ketiga, Kitab Kidung Agung harus dibaca dengan bimbingan Roh Kudus agar pikiran tidak ‘negatif”. Sebagai contoh, Jika anda menyayikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” Salah satu penggalan syairnya berbunyi, ‘Melambai-lambai nyiur di pantai’…Apakah anda kira punya tangan?. Berbisik-bisik Raja Kelana…Apakah ada kerajaan Kelana?. Tentu kalimat dalam kutipan itu memakai majas personifikasi. Demikian pula ‘kasus’ kalimat dalam Kitab Kidung Agung, ada yang harafiah ada pula yang memakai majas personifikasi atau kiasan. Setidaknya ada dua makna kata ‘mempelai perempuan’ yang ada dalam Kitab Kidung Agung yaitu Umat atau jemaat Allah dan isteri Salomo. Sementara itu, ‘mempelai laki-laki’ merujuk pada dua makna yaitu, Kristus dan Raja Salomo.

Jika umat beriman membaca Bab 7 Kitab Kidung Agung, pikiran umat beriman hendaknya tertuju kepada jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Hindari pikiran negatif menghampiri pikiran saudara-saudari. Nikmatilah bacaan itu secara sederhana seperti membaca sebuah puisi yang di dalamnya mengandung makna yang dalam. Tidak jauh berbeda maknanya dengan Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Korintus (bdk. 1 Kor. 12:12-27) yang menggunakan bagian tubuh sebagai gambaran peran jemaat dalam pelayanan. Rasul Paulus mengatakan, ‘Satu tubuh, namun anggotanya banyak. Kemudian ia menyinggung tentang peran masing-masing anggota tubuh seperti kaki,tangan, telinga, mata, penciuman. Sementera itu Kitab Kidung Agung menyebut bagian tubuh seperti pinggang, pusar, perut, buah dada, leher, mata, hidung, kepala , rambut dan lain sebagainya.

Semua itu ciptaan Tuhan yang amat mulia, oleh sebab itu hendaknya digunakan demi kemuliaan Tuhan. Setiap anggota tubuh manusia berharga dimata Tuhan, oleh sebab itu umat beriman diajak menjaga tubuh kita agar tidak tercemar oleh pesta pora dan kemabukan. Damai Kristus beserta kita.

Penulis: Silvester Detianus Gea

avatar
Silvester Detianus Gea
Lahir di desa Dahana Hiligodu, Kecamatan Namöhalu-Esiwa, Nias Utara, pada tanggal 31 Desember. Anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2016, menyelesaikan Strata 1 (S1) Ilmu Pendidikan Teologi di Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta. Menyelesaikan Strata 2 (2023). Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (2017), Menulis buku berjudul "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Ikut serta menulis dalam Seri Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (Antologi); “Ibuku Surgaku” jilid III (2020), Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Guruku Inspirasiku, Hidup Berdamai Dengan Corona Vol. IV, dan Jalan Kenangan Ibuku Vol. IV (2021), Autobiografi Mini Kisah-Kisah Hidupku (2022), Kuntum-Kuntum Kasih Sayang Vol. 3, Keluargaku Bahagiaku Vol. 2, Ibu Matahari Hidupku Vol. 1 (2023), Ibu Matahari Hidupku (2024), Menulis Itu Sehat & Hidup Itu Anugrah (2025), Ikut menulis buku "Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti" bersama penerbit Ethos Logos Pathos (2024-sekarang), Menulis buku "Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti" bersama PT. Mitra Laksana Pelita (2025-sekarang). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com dan floresnews.net(2018-sekarang), Author jalapress.com/, dan mengajar di Sekolah Tarsisius Vireta (Website:https://www.tarsisiusvireta.sch.id/) (2019-2024), menjadi Wakil Kepala Sekolah SD Tarsisius 1 (Juli 2024-sekarang), Wakabid. Marketing, Humas & Pengembangan Usaha, Yayasan Bunda Hati Kudus (2025) Penulis dapat dihubungi melalui: Email: detianus.634@gmail.com Facebook: Silvester Detianus Gea. Kompasiana: https://www.kompasiana.com/degeasofficial1465. Akun tiktok https://www.tiktok.com/@orang_muda.katolik1. Akun Youtube: https://www.youtube.com/@Degeasofficial. LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/de-gea-000825389/.

Artikel Terkait

1 COMMENT

Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini