7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Jumlah Umat Katolik Indonesia dan Dunia

Katolik Indonesia

Umat Katolik di Indonesia berjumlah 6,9 juta (2,91%) pada tahun 2013 dan pada tahun 2016 naik kurang lebih 7 juta orang (hamper 3%) dari jumlah populasi penduduk nasional.

Konsentrasi umat Katolik agak merata di Bali dan Nusa Tenggara, dengan pertumbuhan 1,19%. Pertumbuhan dan persebaran tertinggi ada kawasan Indonesia Timur (Maluku-Papua) sebesar 6,39% dan yang terendah di Sumatra sebesar (–0,65%). Pertumbuhan tertinggi ada di Provinsi Papua (6,58%) dan terendah di Provinsi Gorontalo (-6,64%).

Total jumlah Keuskupan di Indonesia adalah 37 Keuskupan. Keuskupan di Pulau Jawa ada 7 yaitu: Keuskupan Agung JakartaKeuskupan BogorKeuskupan BandungKeuskupan PurwokertoKeuskupan Agung SemarangKeuskupan Surabaya dan Keuskupan Malang.

Keuskupan di Pulau Kalimantan, ada 8 yaitu: Keuskupan Agung PontianakKeuskupan Agung SamarindaKeuskupan KetapangKeuskupan SanggauKeuskupan SintangKeuskupan PalangkarayaKeuskupan Tanjung Selor dan Keuskupan Banjarmasin.

Keuskupan di Pulau Flores ada 4 yaitu: Keuskupan Agung EndeKeuskupan RutengKeuskupan Maumere dan Keuskupan Larantuka.

Keuskupan di Pulau Sumba ada 1 yaitu: Keuskupan Wetebula.

Keuskupan di Pulau Timor, ada 2 yaitu: Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua.

Keuskupan di Pulau Sulawesi, ada 2 yaitu: Keuskupan Agung Makassar dan Keuskupan Manado.

Keuskupan di Pulau Ambon, ada 1 yaitu: Keuskupan Amboina.

Keuskupan di Pulau Irian/Papua, ada 5 yaitu: Keuskupan Manukwari/SorongKeuskupan JayapuraKeuskupan Timika, Keuskupan Agung Merauke, dan Keuskupan Agats/Asmat.

Keuskupan di Pulau Bali dan NTB, ada 1 yaitu: Keuskupan Denpasar.

Keuskupan di Pulau Sumatra, ada 6 yaitu: Keuskupan Agung MedanKeuskupan SibolgaKeuskupan Agung PalembangKeuskupan PadangKeuskupan Tanjungkarang dan Keuskupan Pangkalpinang.

Sedangkan jumlah Paroki di seluruh Indonesia sebanyak: 1.205 Paroki, dengan rincian: Pulau Jawa (295 Paroki), Pulau Kalimantan (173 Paroki), Pulau Flores (211 Paroki), Pulau Sumba (24 Paroki), Pulau Timor (78 Paroki), Pulau Sulawesi (94 Paroki), Pulau Ambon (40 Paroki), Pulau Papua (116 Paroki), Pulau Bali dan NTB (24 Paroki), Pulau Sumatra (150 Paroki).

Jumlah Keuskupan Katolik di Dunia

Buku Statistik Gereja, menyebut jumlah umat Katolik meningkat. Menurut ‘Annuarium Pontificium’ (Buku Tahunan Kepausan) 2015 dan Annuarium Statisticum Ecclesiae (Buku Tahunan Statistik Gereja) 2013 yang dikeluarkan di Vatikan tanggal 16 April 2015, masing-masing memperlihatkan beberapa aspek baru dalam kehidupan Gereja sejak Februari 2014 hingga Februari 2015, dan perubahan yang terjadi tahun 2013.

Statistik yang mengacu tahun 2013, menunjukkan dinamika Gereja Katolik di 2.989 yuridiksi gerejawi di dunia. Dapat terlihat dalam periode ini satu Keuskupan dan dua Eparki (keuskupan untuk Katolik Timur) ditingkatkan menjadi Tahta Metropolitan. Juga didirikan tiga Tahta Episkopal baru, tiga Eparki dan satu Eksarkat Episkopal Agung (semuanya untuk Katolik Timur), serta satu Prelatur Teritorial ditingkatkan menjadi Keuskupan, dan satu Prefektur Apostolik menjadi Vikariat Apostolik.

Sejak tahun 2005, jumlah umat Katolik di seluruh dunia meningkat dari 1.115.000.000 menjadi 1.254.000.000, atau bertambah sebanyak 139 juta umat. Dalam dua tahun terakhir, umat Katolik yang dibaptis meningkat dari 17,3% menjadi 17,7%. Ada peningkatan 34% umat Katolik di Afrika, yang mengalami pertumbuhan penduduk 1,9% antara tahun 2005 dan 2013. Peningkatan umat Katolik di Asia (3,2% di tahun 2013, dibandingkan dengan 2,9% di tahun 2005) lebih tinggi daripada pertumbuhan penduduk di Asia.

Di Amerika, umat Katolik terus mewakili 63% dari pertumbuhan penduduk. Di Eropa, di mana penduduknya cenderung stagnan, terjadi sedikit peningkatan jumlah umat yang dibaptis dalam beberapa tahun terakhir. Persentase Katolik yang dibaptis di Oseania tetap stabil meskipun penduduknya menurun.

Sejak tahun 2012 hingga 2013, jumlah Uskup bertambah dari 5.133 menjadi 5.173 (bertambah 40 Uskup). Di Amerika Utara dan Oseania terjadi pengurangan dari 6 menjadi 5, berbeda dengan pertambahan 23 Uskup di bagian lain benua Amerika itu, 5 di Afrika, 14 di Asia dan 9 di Eropa.

Jumlah imam, diosesan dan religius, meningkat dari 414.313 di tahun 2012 menjadi 415.348 di tahun 2013.

Calon Imam, Diosesan dan religius, turun dari 120.616 di tahun 2011 menjadi 118.251 di tahun 2013 (-2%). Peningkatan 1,5%, justru terjadi di Afrika, dibandingkan dengan penurunan 0,5% di Asia, 3,6% di Eropa dan 5,2% di Amerika Utara.

Jumlah Diakon permanen terus tumbuh subur, melewati 33.391 di tahun 2005 menjadi 43.000 di tahun 2013. Mereka secara khusus berada di Amerika Utara dan Eropa (96,7%), dan sisanya 2,4% terbagi di Afrika, Asia dan Oseania.

Jumlah kaum religius berkaul selain imam bertumbuh sebesar 1%, dari 54.708 di tahun 2005 menjadi 55.000 di tahun 2013. Peningkatan jumlah itu terjadi di Afrika sebesar 6% dan Asia sebesar 30%, dan penurunan di Amerika (2,8%), Eropa (10,9%) dan Oseania (2%). Penurunan signifikan kaum religius wanita, dimana saat ini sebanyak 693.575 dibandingkan dengan 760.529 di tahun 2005: (-18,3%) di Eropa, (-7,1%) di Oseania, dan (-15,5%) di Amerika. Namun, tercatat peningkatan 18% di Afrika dan 10% di Asia.

Catatan: Data ini bisa berubah setiap tahun, terutama di Indonesia pada tahun 2018 ada penambahan jumlah paroki.

Sumber:

1. Lihat dan bdk, dengan data pada pcp Vatikan Information Service
2. Lihat dan bdk, juga pada buku: Bernadus Barat Daya & Silvester Detianus Gea“Mengenal Tokoh Katolik Indonesia: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional, Hingga Pejabat Negara”, YAKOMINDO, 2017.

avatar
Silvester Detianus Gea
Lahir di desa Dahana Hiligodu, Kecamatan Namöhalu-Esiwa, Nias Utara, pada tanggal 31 Desember. Anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2016, menyelesaikan Strata 1 (S1) Ilmu Pendidikan Teologi di Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta. Menyelesaikan Strata 2 (S2) Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta, PGRI (2023). Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (2017), Menulis buku berjudul "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Ikut serta menulis dalam Seri Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (Antologi); “Ibuku Surgaku” jilid III (2020), Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Guruku Inspirasiku, Hidup Berdamai Dengan Corona Vol. IV, dan Jalan Kenangan Ibuku Vol. IV (2021), Autobiografi Mini Kisah-Kisah Hidupku (2022), Kuntum-Kuntum Kasih Sayang Vol. 3, Keluargaku Bahagiaku Vol. 2, Ibu Matahari Hidupku Vol. 1 (2023), Ibu Matahari Hidupku (2024). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com dan floresnews.net(2018-sekarang), Author jalapress.com/, dan mengajar di Sekolah Tarsisius Vireta (Website:https://www.tarsisiusvireta.sch.id/) (2019-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea. Akun Kompasiana: https://www.kompasiana.com/degeasofficial1465. Akun tiktok De Gea's Official.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini