17.1 C
New York
Sunday, May 25, 2025

Benarkah Baptis Harus Selam?

Kaum Fundamentalis selalu mempersoalkan cara baptis. Mereka mengatakan bahwa baptis itu ‘harus’ di selam. Padahal kata “selam” dalam bahasa Yunani adalah Καταδύσεις, bukan baptizo (βαπτιζω), atau baptismos. Sementara itu Yesus dan Para Rasul  tidak pernah mengharuskan cara baptis selam.

Para Rasul dalam Didakhe 7 menjelaskan tentang cara Baptis sebagai berikut:

1. Dan mengenai baptisan, baptislah begini: Setelah meninjau semua pengajaran ini, baptis di dalam Nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, di dalam air yang mengalir (sungai, laut).

2. Tetapi jika air mengalir tidak tersedia, maka baptisalah kedalam air lainnya (kolam atau bak); air dingin diutamakan, tetapi jika tidak tersedia (lakukan) di dalam air hangat.

3. Tetapi jika itu maupun tersedia, curahkan air tiga kali ke atas kepala di dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

4. Tetapi sebelum baptisan, baiklah yang bertugas berpuasa, dan juga orang yang dibaptis, dan semua orang lain yang bisa; Pastikan untuk memerintahkan orang yang akan dibaptis untuk berpuasa satu atau dua hari sebelumnya.
Selain itu arti baptize sendiri mempunyai banyak makna, mencelupkan, menuangkan, membersihkan.

Oleh sebab itu, Gereja Katolik tidak mempermasalahkan cara apapun, yang terpenting bagi Gereja adalah bukan cara tetapi makna dari tindakan pembaptisan. Yesus tidak pernah memerintahkan para murid ‘harus’ membaptis dengan cara selam. Dengan demikian bagi Yesus tidak penting cara baptis, tetapi yang terpenting adalah makna dan rumusan dari pembaptisan yang dilakukan.

Sumber Pustaka :
1. Aaron Milavec, The Didache : text, translation, analysis, commentary Milavec Collegevi Minnesota : Liturgical Press, 2004.
2. Rm. Fx. Adisusanto SJ, Menyusuri Sejarah Pewartaan Gereja, Jilid I, Yogyakarta, Lembaga Pengembangan Kateketik Pusat, 1997.
avatar
Silvester Detianus Gea
Lahir di desa Dahana Hiligodu, Kecamatan Namöhalu-Esiwa, Nias Utara, pada tanggal 31 Desember. Anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2016, menyelesaikan Strata 1 (S1) Ilmu Pendidikan Teologi di Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta. Menyelesaikan Strata 2 (2023). Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (2017), Menulis buku berjudul "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Ikut serta menulis dalam Seri Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (Antologi); “Ibuku Surgaku” jilid III (2020), Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Guruku Inspirasiku, Hidup Berdamai Dengan Corona Vol. IV, dan Jalan Kenangan Ibuku Vol. IV (2021), Autobiografi Mini Kisah-Kisah Hidupku (2022), Kuntum-Kuntum Kasih Sayang Vol. 3, Keluargaku Bahagiaku Vol. 2, Ibu Matahari Hidupku Vol. 1 (2023), Ibu Matahari Hidupku (2024), Ikut menulis buku "Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti" bersama penerbit Ethos Logos Pathos (2024-sekarang). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com dan floresnews.net(2018-sekarang), Author jalapress.com/, dan mengajar di Sekolah Tarsisius Vireta (Website:https://www.tarsisiusvireta.sch.id/) (2019-2024), menjadi Wakil Kepala Sekolah SD Tarsisius 1 (Juli 2024-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea. Akun Kompasiana: https://www.kompasiana.com/degeasofficial1465. Akun tiktok De Gea's Official.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini