Berjalan di Jalan Tuhan, Pintu Keluar dari Masalah: Renungan Adven, 28 November 2022 — JalaPress.com; Bacaan I: Yes. 4:2-6; Injil: Mat. 8:5-11
Hidup kita tak akan pernah baik-baik saja. Dalam hidup, ada saja persoalan datang silih berganti. Setiap orang, tanpa terkecuali, pasti pernah mengalaminya, entah kecil maupun besar, ringan ataupun berat.
[postingan number=3 tag= ‘adven’]
Berhadapan dengan berbagai persoalan dalam hidup, tentulah kita tidak diam-diam saja. Untuk bisa keluar darinya, segala daya upaya kita lakukan. Namun, sekuat apapun kita berusaha, tetap saja ada hal yang tidak bisa kita kendalikan. Sebab, memang, kita harus mengakui bahwa dengan kekuatan sendiri kita tidak sanggup. Lantas, apakah kita menyerah begitu saja?
Tuhan pasti menolong kita asalkan kita meminta kepada-Nya dengan penuh iman dan kerendahan hati.
Tidak. Kita tidak boleh menyerah pada masalah. Sebab, ketika semua jalan lain tampaknya sudah buntu, kita masih punya satu jalan. Dan itu adalah jalan Tuhan. Di jalan Tuhan tersedia sejuta solusi untuk tiap-tiap masalah kita. Yang terpenting kita datang memohon pertolongan kepada-Nya. Ya, harapan selalu ada bagi mereka yang percaya kepada Tuhan. dan, persis tentang harapan, hope, itulah yang didengungkan pada minggu pertama Masa Adven ini.
Hari ini, Injil Matius mengisahkan tentang seorang perwira yang sedang mencari jalan keluar untuk kesembuhan hambanya yang terbaring karena lumpuh. Meski bukan dari kalangan umat pilihan, Israel, dia toh mau datang kepada Yesus dan meminta tolong kepada-Nya.
Perwira ini tahu jalan mana yang dia harus lalui dan kepada siapa dia harus meminta tolong. Ia menemui Yesus di tengah jalan dan berkata kepada-Nya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita” (Mat. 8:6). Yesus pun tergerak hati-Nya untuk menolong. “Aku akan datang menyembuhkannya” (Mat. 8:7).
Sebagai seorang militer, perwira ini tahu kekuatan dari perintah lisan. “Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya” (Mat. 8:9). Sebab itu, ia percaya bahwa kata-kata Yesus dapat menyembuhkan hambanya. “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat. 8:8).
Di jalan Tuhan, tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
Iman perwira ini dipuji karena melampaui segala sesuatu yang dijumpai Yesus di antara umat pilihan Allah. Sebagai jawaban atas imannya, Yesus melaksanakan karya penyembuhan. Ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan pasti menolong kita asalkan kita meminta kepada-Nya dengan penuh iman dan kerendahan hati.
Ketika kita berhadapan dengan masalah, apa yang kita buat? Berjuang sendiri? Menyerah? Minta bantuan teman? Curhat di media sosial? Saudara-saudari, berjalanlah di jalan Tuhan dan mohonkan pertolongan kepada-Nya. Yakinlah, di jalan Tuhan, tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.