19.2 C
New York
Monday, October 14, 2024

Paus Fransiskus: “Maria dekat dengan mereka yang meninggal sendirian dalam pandemi”

Pada Audiensi Umum mingguan (Rabu, 24 Maret 2021), Paus Fransiskus merefleksikan tema doa dalam persekutuan dengan Maria, dan mengatakan Bunda Maria ada di sisi tempat tidur mereka yang meninggal sendirian tanpa kehadiran orang yang mereka cintai.

***

Saat Gereja bersiap untuk merayakan Pesta Kabar Sukacita pada hari Kamis (25 Maret), Paus Fransiskus merenungkan keindahan perantaraan Perawan Maria yang Terberkati.

Berbicara pada Audiensi Umum Rabu, Paus melanjutkan katekese tentang doa, dengan fokus pada “doa dalam persekutuan dengan Maria.”

Dia mulai dengan memperhatikan sentralitas Yesus dalam semua bentuk doa Kristen.

“Setiap doa yang kita panjatkan kepada Tuhan adalah melalui Kristus, dengan Kristus dan di dalam Kristus dan digenapi berkat perantaraan-Nya,” kata Paus. Ia juga menegaskan bahwa Kristus “adalah satu-satunya Penebus: tidak ada penebus bersama dengan Kristus.”

Terpujilah buahnya

Paus Fransiskus melanjutkan dengan mengatakan bahwa perantaraan Kristus bagi kita dengan Bapa memberi makna pada referensi lain yang menjadi acuan umat Kristiani dalam doa, “pertama di antaranya adalah Perawan Maria, Bunda Allah.”

“Dia menempati tempat istimewa dalam kehidupan orang Kristen, dan karena itu, dalam doa mereka juga, karena dia adalah Bunda Yesus.”

Bapa Suci mengingat bagaimana Gereja-Gereja Timur menggambarkan Maria dengan istilah Yunani Hodegetria: “Dia yang menunjukkan jalan” kepada Putranya. Dia menambahkan bahwa segala sesuatu tentang Maria “sepenuhnya diarahkan” kepada Kristus dan ia merupakan “murid pertama” Putranya.

Berdoa untuk kita yang berdosa

Yesus, kata Paus, memperluas keibuan Maria kepada semua anggota Gereja ketika Dia mempercayakannya kepada murid terkasih-Nya yang berdiri di kaki Salib.

“Sejak saat itu, kita semua telah berkumpul di bawah mantelnya,” katanya.

Sama seperti dia tinggal di dekat Putranya yang sekarat di saat-saat terakhirnya, kata Paus Fransiskus, jadi dia tetap bersama mereka yang sekarat, saat kita berdoa “Salam Maria.”

“Maria selalu hadir di samping tempat tidur anak-anaknya saat mereka meninggalkan dunia ini,” katanya. “Jika seseorang sendirian dan ditinggalkan, dia ada di sana, dekat, seperti dia berada di samping Putranya ketika semua orang meninggalkannya.”

Sekarang dan pada saat kematian kita

Selama pandemi Covid-19, karena begitu banyak orang meninggal sendirian di rumah sakit karena batasan sosial, Maria menemani mereka yang berada di ranjang kematian dalam kesendirian.

Dia bersama mereka yang meninggal tanpa kehadiran orang yang mereka cintai, kata Paus, “dengan kelembutan keibuannya.”

“Doa yang diucapkan padanya tidak sia-sia,” tambahnya. “Dia mendengar suara kita, bahkan yang tetap tersimpan di hati kita”.

Hati seorang ibu

“Maria selalu melindungi anak-anaknya, melindungi kita dari bahaya, bahkan ketika kita tersesat atau membahayakan keselamatan kita. Ia ada di sana, ia berdoa untuk kita, berdoa bagi mereka yang tidak berdoa. Karena dia adalah bunda kita,” pungkas Paus Fransiskus.***

Artikel ini diterjemahkan dari Devin Watkins dalam Pope at Audience: Mary near to those who die alone in pandemic – Vatican News

RP Lorens Gafur, SMM
RP Lorens Gafur, SMM
Imam Misionaris Serikat Maria Montfortan (SMM). Ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Juni 2016 di Novisiat SMM - Ruteng - Flores - NTT. Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi, Widya Sasana - Malang - Jawa Timur.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini