Dewasa ini masih banyak orang Katolik yang tidak memahami apa arti dari Sakramen Tobat ini. Allah melalui Sang Putra yang diperkuat lagi oleh Roh Kudus telah memberikan kepada Gereja-Nya yang kudus 7 Sakramen dan salah satunya adalah Sakramen Tobat. Santo Ambrosius mengatakan bahwa dosa diampuni melalui Roh Kudus, namun manusia memakai para pelayan Tuhan (imam) untuk mengampuni dosa. Para pelayan Tuhan tersebut tidak menggunakan kekuatan mereka sendiri; mereka mengampuni dosa bukan atas nama mereka, tetapi atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Mereka meminta, dan Tuhan memberikannya.
Gereja Katolik memandang Sakramen Tobat yang bisa juga disebut sebagai Sakramen Rekonsiliasi sebagai jalan bagi seorang pendosa agar bisa terhindar dari siksa dosa abadi. Di dalam Sakramen Tobat ini juga terkandung Rahmat Kerahiman Ilahi yang bisa benar-benar kita rasakan apabila kita sadar bahwa kita benar-benar membutuhkan Sakramen Tobat ini.
[postingan number= 3 tag= “agama-katolik”]
Berikut ini sedikit saya uraikan mengenai apa saja ELEMEN-ELEMEN dalam Sakramen Tobat.
- Penyesalan : Kitab Mazmur berkata, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” (Mazmur 51:19). Kita harus benar-benar menyesal akan dosa-dosa kita agar pertobatan kita sempurna.
- Pengakuan dosa : Pengakuan dosa di hadapan Imam ini adalah elemen yang krusial bagi para peniten. Karena disinilah kita mengakui dosa-dosa kita di hadaan Allah. Sebelum melakukan Sakramen Tobat, kunci yang paling penting adalah kita harus mengingat 10 PERINTAH ALLAH yang ada di dalam Kitab Keluaran Bab 20 maupun Kitab Ulangan Bab 5.
- Pengampunan dosa : Saat Imam memberikan berkat sembari mengatakan, ” Saya melepaskanmu dari dosa-dosamu…”
- Penyilihan atau Penitensi : Setelah Imam memberikan absolusi, maka peniten akan diberi Penitensi baik itu berupa doa maupun derma sebagai bentuk penyilihan atas dosa-dosa. Penitensi yang diberikan ini, memperimbangkan keadaan pribadi peniten dan melayani kepentingan rohaninya.
Setelah saya jelaskan mengenai elemen-elemennya, saya akan menjelaskan apa MANFAAT dari Sakramen Tobat. Manfaatnya antara lain:
- pembebasan dari hukuman kekal (siksa dosa abadi) yang disebabkan oleh dosa berat
- pembebasan, setidaknya sebagian, dari siksa dosa sementara yang disebabkan oleh dosa
- perdamaian (rekonsiliasi) dengan Gereja dan Allah, di mana peniten memperoleh kembali rahmat yang sebelumnya hilang akibat dosa
- kedamaian dan ketenangan batin, serta hiburan rohani (konsolasi)
- meningkatkan kekuatan spiritual dalam perjuangan sebagai seorang Kristiani (salah satunya yaitu tambahan kekuatan untuk menolak godaan berbuat dosa)
PELAYAN SAKRAMEN
Pelayan yang sah yaitu Imam
Pelayanan antar Gereja[sunting | sunting sumber]
Kitab Hukum Kanonik mengatur mengenai penerimaan Sakramen Rekonsiliasi antar Gereja, di mana seorang pelayan Katolik dapat menerimakan sakramen ini kepada peniten dari:[7][8]
- Gereja partikular yang berbeda, yang dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma
Contohnya: seorang imam dari Gereja Katolik Roma dapat melayani peniten dari Gereja Katolik Maronit, dan demikian juga sebaliknya. - Gereja Timur yang tidak dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik
Yaitu seandainya peniten tersebut memintanya dengan sukarela dan dalam keadaan layak. Contohnya: seorang imam Gereja Katolik-Yunani Melkit dapat melayani peniten dari Gereja Ortodoks Timur, sejauh syarat-syarat tersebut terpenuhi. Hal ini juga berlaku kepada Gereja lain yang menurut penilaian Takhta Apostolik, sehubungan dengan sakramen, berada dalam kedudukan yang sama dengan Gereja-Gereja Timur tersebut. - Umat Kristen lainnya yang tidak dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik
Yaitu seandainya ada bahaya kematian atau menurut penilaian uskup ada keperluan berat yang mendesak. Syaratnya peniten tersebut memintanya dengan sukarela, memperlihatkan iman Katolik sehubungan dengan sakramen ini, dan dalam keadaan layak.
Praktik penerimaan
Gereja Katolik tidak mengatur praktik penerimaan Sakramen Tobat ini secara baku. Bagi Gereja yang paling penting adalah elemen-elemen yang tadi sudah disebutkan tadi. Biasanya di dalam Ruang Pengakuan itu sudah disediakan teks Sakramen Tobat terutama untuk Pengakuan Dosa yang terjadwal seperti Masa Adven atau Masa Prapaskah.
Frekuensi penerimaan
Isi dari 5 Perintah Gereja yang keempat adalah “Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun”
Demikian Katakese Sakramen Tobat yang saya sampaikan hari ini. Semoga semakin banyak orang Katolik yang datang dan semakin dekat kepada Allah dengan menerima Sakramen Tobat. Amin
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sakramen_Tobat_(Gereja_Katolik)

