[postingan number=3 tag= ‘adven’]
Saudara-saudariku yang tidak merayakan Natal. Tidak perlu repot-repot mengucapkan selamat Natal kepada kami. Apalagi membuat larangan yang melanggar hak orang. Saudara-saudari mengucapkan selamat Natal atau tidak, sama sekali tidak mempengaruhi makna Natal. Juga sama sekali tidak mengurangi rasa hormat kami kepada saudara-saudari. Lagi pula diucapkan selamat Natal atau tidak, sama sekali tidak mengurangi maupun menambah makna perayaan Natal.
Kami tidak memaksa siapa pun untuk mengucapkan selamat Natal. Bahkan, kami juga tidak pernah mengharapkan ucapan itu.
Saudara-saudariku yang tidak merayakan Natal. Biarkanlah kami merayakan perayaan keagamaan kami. Bagaimana pun, kami adalah penganut salah satu agama yang diakui negara dan UUD 1945 menjamin keberadaan kami dalam kebebasan beribadah.
Saudara-saudariku yang tidak merayakan Natal. Hentikanlah dengki dan benci; karena kami sama sekali tidak membalasnya. Kami mencintai kalian sebagai sesama ciptaan. Tuhan Maha Pengasih pun tahu jika kalian menyimpan kebencian dan kedengkian. Ia pula mengetahui kalau kalian berpura-pura mengucapkan selamat Natal kepada kami. Hentikanlah, hentikan kepalsuan itu. Bukalah topeng kebusukan itu yang menghancurkan jiwa dan ragamu. Mari berlomba dalam karya dan karsa, bukan dalam kebencian.
Minggu, 23 Desember 2018


