Keberadaan Gua Maria dalam Gereja Katolik mempunyai sejarah yang panjang. Tradisi tersebut berkaitan dengan penampakkan Bunda Maria selama beberapa kali kepada orang-orang ‘tertentu’.
[postingan number=3 tag= ‘bunda-maria’]
Pada tahun 1858, Bunda Maria menampakkan diri kepada St. Bernadette Soubirous di sebuah gua di kota Lourdes, Prancis. Gua tersebut kemudian hari menjadi tempat ziarah populer bagi umat Katolik. Tempat ziarah ini menjadi inspirasi bagi komunitas Katolik untuk membuat Gua Maria di berbagai tempat.
Gereja Katolik membuat Gua Maria sebagai tempat untuk ziarah dan devosi (penghormatan) terhadap Bunda Maria. Beberapa tempat ziarah yang merupakan tempat penampakkan Bunda Maria antara lain Fatima, Portugal, Guadalupe, Meksiko, dan sebagainya.
Tidak sedikit orang ‘menuduh’ bahwa pembuatan Gua Maria dalam Gereja Katolik sama saja dengan mendirikan sarang berhala. Sebab, dengan membuat tempat khusus bagi Maria, itu berarti orang Katolik menyembah patung Maria.
Benarkah orang Katolik menyembah patung Maria? Jawabannya: tidak. Orang Katolik tidak menyembah Bunda Maria, apalagi patungnya. Patung yang ada di Gua Maria adalah lambang, sarana, dan simbol; dan sama sekali bukan tujuan dari penghormatan.
Tujuan penghormatan umat Katolik adalah pribadi Maria, sedangkan tujuan penyembahannya adalah Allah Tritunggal Maha Kudus. Dan, hal penghormatan terhadap Bunda Maria ini sangatlah wajar; sama wajarnya dengan sikap hormat kita terhadap orang tua kita masing-masing.


