Antara Kata dan Karya: Renungan Pekan Biasa II, 18 Januari 2024 — JalaPress.com; Bacaan I: 1 Sam. 18:6-9; 19:1-7; Injil: Mrk. 3:7-12
Kata dan karya adalah satu kesatuan. Mengapa? Karena kata harus terwujud dalam karya. Jika kata tidak terwujud dalam karya maka itu hanya akan menjadi omong kosong; hanya tata kata seperti tong kosong nyaring bunyinya. Sebaliknya, sebuah karya atau contoh kongkret harus berdasarkan kata yang telah disampaikan dan diajarkan. Jika karya atau contoh kongkret berbanding terbalik dengan kata yang diajarkan maka itu adalah pembodohan dan tidak dapat dijadikan teladan bagi sesama.
[postingan number=3 tag= ‘tuhan-yesus’]
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk merefleksikan bagaimana kata dan karya kita harus sejalan. Dalam bacaan pertama, Putera Raja Saul yaitu Yonatan membuktikan perkataannya untuk menyelamatkan Daud. Ia berusaha membujuk ayahnya sehingga ayahnya tidak membunuh Daud. Maka Daud dibawa oleh Yonatan ke hadapan Saul dan Daud dapat bekerja kembali seperti semula.
Dalam Injil, Yesus menegaskan kaitan antara kata (pengajaran) dan karya (contoh kongkret). Ia tidak hanya pandai mengajar dengan kuasa tetapi juga melakukan tindakan kongkret dengan menyembuhkan banyak orang sakit. Teladan inilah yang harus diikuti oleh kita semua sebagai murid-murid-Nya karena karya nyata atau contoh kongkret kerap kali lebih berbicara dari pada kata-kata. Pengajaran yang berlangsung bertahun-tahun bisa hilang tak berbekas ketika melihat contoh yang buruk dari si pengajar. Sebaliknya, teladan yang baik dan contoh kongkret yang benar akan meneguhkan kata-kata yang hadir lewat pengajaran.
Maka marilah kita wujudkan kata-kata kita dalam karya nyata dan contoh kongkret yang baik dan benar agar kasih Allah tetap bersemi dalam setiap hati manusia. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
Mu-Sa-Fir