26 C
New York
Saturday, September 21, 2024

Gadis Bijaksana dan Gadis Bodoh

Gadis Bijaksana dan Gadis Bodoh: Renungan Harian Katolik, Jumat 31 Agustus 2018 — JalaPress.com; Bacaan Injil: Mat. 25:1-13

Allah yang kita imani adalah Allah yang suka memberikan kejutan-kejutan; sehingga wajarlah jika banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita di luar kendali atau kehendak kita. Kita merencanakan ini dan itu, kita membuat ramalan ini dan itu, tetapi yang terjadi justru lain. Makanya, kadang-kadang kita bingung sendiri, “Kok ini terjadi pada saya? Mengapa seperti ini? Mengapa seperti itu?”

Kita merasa bahwa hal-hal yang kita alami itu bukan kita yang rencanakan, bukan kita yang rancang. Mengapa? Karena Allah yang kita imani adalah Allah yang suka memberikan kejutan-kejutan. Apa yang terjadi pada kita merupakan rencana dan rancangan Tuhan bagi kita, yang seringkali berbeda dari rencana dan rancangan kita.

Kejutan paling besar yang Allah berikan kepada kita adalah rencana kedatangan Yesus untuk kedua kalinya ke dunia ini. Kita tidak pernah tahu kapan waktunya kedatangan Yesus itu, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tahu. Ia bisa datang kapan saja, sekarang, besok, atau nanti. Hanya Dia sendirilah yang tahu.

Karena kedatangan Yesus itu merupakan suatu kejutan, maka setiap kita diminta untuk selalu bersiap-siaga. Kita mempersiapkan diri menantikan kedatangan-Nya dengan mengarahkan hidup kita sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Itu yang diharapkan dari kita.

Tetapi yang namanya manusia, selalu saja ada sisi lemahnya. Ada yang siap, ada yang tidak siap, ada juga yang tidak jelas: antara siap dan tidak siap. Makanya, dalam bacaan Injil hari ini, kesiapsediaan kita menyambut kedatangan Tuhan diumpamakan dengan sepuluh gadis, lima di antaranya bijaksana dan lima yang lainnya bodoh. Gadis yang bijaksana untuk menggambarkan mereka yang siap, sedangkan gadis yang bodoh untuk menggambarkan mereka yang tidak siap. Diceritakan bahwa jumlah mereka yang siap dan yang tidak siap seimbang: 5:5.

Sama halnya dengan ke-sepuluh gadis itu yang tidak mengetahui kapan saatnya mempelai laki-laki datang, maka kedatangan Yesus untuk kedua kalinya juga tidak ada yang mengetahui. Namun demikian, perumpamaan ini ingin memperlihatkan sikap penantian seorang yang bodoh dan yang bijaksana. Dengan perumpamaan ini kita diajak supaya benar-benar berada pada posisi yang siap untuk menanti, kapan pun Yesus datang kita dalam keadaan siap.

Saudara-saudari yang terkasih, kita sedang menanti kedatangan Kristus, maka bagaimana sikap penantian kita? Sudahkah kita menanti kedatangan Tuhan yang tidak dapat kita duga itu? Betapa bodohnya orang yang percaya jika menanti tanpa persiapan, yang nampaknya saja kelihatan sedang menanti namun tidak siap ketika harinya tiba. Kita dapat memperlihatkan identitas sebagai orang kristen yang berdoa dan beribadah, namun apakah sikap dan perbuatan kita sungguh-sungguh sudah siap sebagaimana kita  mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita? Semoga kita bisa belajar dari gadis-gadis bijaksana yang selalu siap siaga dalam menantikan kedatangan Tuhan. Amin.

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

2 COMMENTS

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Gaudencio
Gaudencio
6 years ago

Renungannya sngat mendlam dan menyentuh realitas yang dialami sehari2.. Trimaksh banyk pater untk sharingnya.. Tuhan mmbrkti

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini