13.2 C
New York
Tuesday, November 5, 2024

Mempertaruhkan Tenaga, Tubuh bahkan Nyawa

Saya mendapat kesempatan untuk melayani umat di stasi-stasi Perkebunan Kelapa Sawit selama masa Natal. Jika dihitung, ratusan bahkan ribuan umat di areal perkebunan sawit menghadiri perayaan malam natal dan hari raya natal.

Untuk mencapai stasi-stasi tersebut, saya harus melewati keadaan jalan yang menantang. Di musim hujan, jalanan licin sehingga kendaraan bisa amblas atau tertanam di tanah. Jika musim panas, jalanan berdebu dan bergelombang.

Saya tinggal bersama umat di stasi selama pelayanan. Banyak di antara mereka mendapatkan izin cuti sehingga bisa terlibat penuh selama persiapan hingga perayaan. Entah apa yang mereka rasakan, yang jelas saya menangkap antusiasme dan suka cita dari raut wajah mereka.

Dari sekian banyak pengalaman, ada satu pengalaman yang sangat menyentuh hati. Saya memperhatikan dan merasakan beberapa di antara mereka memiliki telapak tangan yang (maaf) keras dan kasar. Saya terenyuh dan tersentuh menyadari bahwa hidup ini adalah perjuangan yang keras dan kasar. Bahkan saya harus menahan air mata agar tidak mengalir.

Sesuap nasi diperoleh dengan pengorbanan tanpa kenal lelah. Mereka rela membiarkan kulit tubuh terbakar matahari, tak peduli telapak tangan menjadi keras dan kasar, tak mengapa badan kurus atau keriput, tak jarang harus dimarahi atau dibentak atasan atau rekan kerja.

Yang mereka pikirkan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Begitu pula dengan perjuangan setiap orang tua dalam membesarkan anak-anaknya. Apa pun kesulitan dan penderitaan yang dialami, orang tua hanya ingin anak-anak sukses dan bahagia.

Saya bermenung. Kadang ketika ada satu hal sepele saja yang membuat saya mengeluh, begitu mudahnya saya lakukan hal itu. Padahal ternyata ada orang yang sebenarnya memiliki lebih banyak alasan untuk mengeluh atau marah, tetapi mereka memilih diam dan terus berjuang. Mereka membiarkan telapak tangannya menjadi keras dan kasar tanpa keluhan terkatakan dari bibir.

Memang secara manusiawi, mereka pasti capek, sakit, menangis. Tetapi kenyataan bahwa mereka tetap bertahan dalam pekerjaannya menunjukkan bahwa mereka setia dan pantang menyerah. Mereka berjuang dalam peluh, mempertaruhkan tenaga, tubuh bahkan nyawa demi hidup dan masa depan.

Selamat berjuang saudara-saudariku. Terima kasih telah mengajari saya tentang arti kesetiaan dan syukur. Hidup ini memang sebuah perjuangan yang keras dan kasar. Siapa yang menyerah, dialah pecundang. Siapa yang terus bertarung, dialah pemenang. Dan ada banyak alasan untuk selalu bersyukur. Doaku selalu menyertaimu!

Penulis: P. Joseph Pati Mudaj, MSF

avatar
Silvester Detianus Gea
Lahir di desa Dahana Hiligodu, Kecamatan Namöhalu-Esiwa, Nias Utara, pada tanggal 31 Desember. Anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 2016, menyelesaikan Strata 1 (S1) Ilmu Pendidikan Teologi di Universitas Katolik Atma Jaya-Jakarta. Menyelesaikan Strata 2 (S2) Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta, PGRI (2023). Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (2017), Menulis buku berjudul "MENGENAL BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL SUKU NIAS" (2018). Ikut serta menulis dalam Seri Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (Antologi); “Ibuku Surgaku” jilid III (2020), Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Guruku Inspirasiku, Hidup Berdamai Dengan Corona Vol. IV, dan Jalan Kenangan Ibuku Vol. IV (2021), Autobiografi Mini Kisah-Kisah Hidupku (2022), Kuntum-Kuntum Kasih Sayang Vol. 3, Keluargaku Bahagiaku Vol. 2, Ibu Matahari Hidupku Vol. 1 (2023), Ibu Matahari Hidupku (2024). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com dan floresnews.net(2018-sekarang), Author jalapress.com/, dan mengajar di Sekolah Tarsisius Vireta (Website:https://www.tarsisiusvireta.sch.id/) (2019-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea. Akun Kompasiana: https://www.kompasiana.com/degeasofficial1465. Akun tiktok De Gea's Official.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini