Mengambil Jarak: Renungan Pesta St. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil, 27 Desember 2022 — JalaPress.com; Bacaan I: 1 Yoh. 1:1-4; Injil: Yoh. 20:2-8
[postingan number=3 tag= ‘natal’]
Untuk dapat dengan jelas melihat sesuatu atau merefleksikan sebuah pengalaman, setiap manusia perlu mengambil jarak dengan benda atau peristiwa tersebut. Tindakan mengambil jarak adalah kesempatan untuk memaknai pengalaman tersebut; apalagi jika pengalaman itu berkaitan dengan misteri Ilahi.
Murid yang dikasih Tuhan (bdk. Yoh. 20:2) atau disebut juga murid yang lain dalam bacaan Injil hari ini memberikan teladan kepada kita tentang ‘mengambil jarak’. Pengalaman kasih yang ia alami dari Yesus membantu dia untuk mengenali jati diri Yesus. Setelah berinkarnasi, Sang Firman hidup itu hadir dan tampil sebagai manusia yang konkret sehingga dapat dilihat dengan mata, didengarkan sejak semula, yang telah disaksikan dan diraba dengan tangan, itulah yang dituliskan dan diwartakan oleh Yohanes (murid yang dikasihi Yesus).
Berhadapan dengan misteri Ilahi, kita tidak boleh gegabah atau heboh. Kita harus tetap tenang untuk mengambil jarak dan memohon tuntunan Roh Kudus agar kita bisa masuk dan akhirnya percaya. Misteri Ilahi yang hadir dalam hidup kita harusnya menjadi peneguh iman kita. Kita harus memiliki iman seperti Rasul Yohanes yang melihat dan percaya karena Ia mengalami kasih Yesus. Mari kita berusaha mengambil jarak untuk hening agar dapat berjumpa dengan Allah sehingga kita mampu keluar untuk mengasihi sesama tanpa pamrih. Semoga Doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
December Rain – Mu-Sa-Fir