8.1 C
New York
Thursday, November 20, 2025

Jika Yesus Itu Tuhan, Mengapa di Kayu Salib Ia Berseru Minta Tolong kepada Allah?

Dalam Injil Sinoptik disebutkan bahwa ketika disalibkan, Yesus berseru dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46; Mrk. 15:34; Luk. 23:46).

Seruan Yesus ini, bagi banyak orang (non-Kristen), dianggap sebagai indikasi bahwa Yesus bukan Tuhan. Menurut mereka, Yesus berseru meminta tolong kepada Allah karena Dia sendiri hanyalah manusia biasa.

[postingan number=3 tag= ‘salib’]

Bagaimana tanggapan kita? Perlu kita garisbawahi bahwa iman Kristiani bersumber pada Allah Tritunggal. Sekian lama Allah itu berbicara kepada manusia, ciptaan-Nya, meski Ia sendiri tidak memperlihatkan wajah-Nya ke hadapan mereka. Dalam Perjanjian Lama dikisahkan bahwa para Nabi merasakan kehadiran Allah di tengah-tengah mereka, tetapi mereka sendiri tidak pernah melihat seperti apa sosok Allah itu.

Tidak hanya sekedar merasakan kehadiran Allah, Perjanjian Lama bahkan mencatat bahwa para Nabi pun bisa mendengar suara-Nya. Musa, misalnya, bisa mendengar suara Allah, meski ia sendiri tidak bisa melihat-Nya. Dikatakan dalam Kitab Keluaran bahwa ‘Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri’ (Kel. 3:2). Tetapi, Musa tidak melihat sosok Allah itu. Bahkan ia menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah (Kel. 3:6).

Allah berbicara kepada para Nabi; sehingga meski mereka tidak melihat wajah Allah itu, toh mereka masih  bisa mendengar suara-Nya. Dalam Perjanjian Lama, kita banyak membaca tentang bagaimana Allah berbicara. Bahkan, Kitab Kejadian mencatat bahwa bagi Allah, berfirman atau berbicara sama artinya dengan menciptakan. Makanya, di sana kita mendengar kalimat: “Allah berfirman … maka jadilah”. Sebagai contoh, “berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi” (Kej. 1:3). “Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air”. Dan jadilah demikian” (Kej. 1:6).

Jika demikian, siapakah Allah itu? Kita sulit mendefenisikannya, sebab kita tidak melihat-Nya. Yohanes membahasakan bahwa Allah yang tidak kelihatan tapi suara-Nya dapat didengar itu adalah Firman; sebab memang, Allah itu seringkali berfirman. Bahkan, hanya dengan berfirman saja, segala sesuatunya terjadi.

Yohanes katakan bahwa “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yoh. 1:1). Apakah Firman itu ciptaan atau Pencipta? Jika dia adalah ciptaan, tentu dia bukan Allah. Tetapi, jika Dia adalah Pencipta, maka tidak bisa tidak, Dia adalah Allah. Tidak ada selain Allah yang bisa menciptakan segala sesuatu. Maka Yohanes menambahkan: “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yoh. 1:3).

Yohanes membahasakan bahwa Allah yang tidak kelihatan tapi suara-Nya dapat didengar itu adalah Firman.

Sampai di sini menjadi jelas bagi kita bahwa Firman itu adalah Allah. Dia menciptakan segala sesuatu. Lalu, Yohanes melanjutkan: ‘Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita’ (Yoh. 1:4). Bagaimana Firman itu dapat menjadi manusia? Kisahnya bisa kita lihat dari kunjungan Malaikat kepada Maria. Malaikat itu berkata kepada Bunda Maria: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Luk. 1:35).

Firman atau Roh itu masuk ke dalam rahim Maria, dan menjadi manusia. Ini yang kita sebut dengan istilah ‘inkarnasi’ (Latin: in artinya masuk; carne artinya daging); Firman masuk ke dalam daging (bdk. Yoh. 1:1, 14). Kemudian, Firman yang menjelma menjadi manusia itu lahir ke dunia, dan dinamai Yesus (Luk. 1:31). Alhasil, Allah yang tadinya tidak kelihatan menjadi kelihatan. Ia yang tadinya jauh menjadi dekat dan bergaul dengan manusia, ciptaan-Nya. Dia sungguh Allah sungguh manusia. Jadi, pada waktu di salib Yesus tetap merupakan Tuhan dan sekaligus manusia.

Maka pada perkataan Yesus, ‘Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?’ menandakan dua hal. Pertama, seruan itu mengacu pada kodrat kemanusiaan Yesus, yang berdoa kepada Allah Bapa-Nya. Kedua, seruan ini sudah tercatat di dalam Kitab Mazmur: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (Mzm. 22:2); dan terpenuhi dalam drama penyaliban Yesus. Yesus mengucapkan kembali apa yang tertulis di dalam Kitab Mazmur itu untuk menunjukkan bahwa kedatangan-Nya ke dunia telah dinubuatkan. Nah, inilah salah satu dasar yang membuat umat Katolik percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, karena Dia telah dinubuatkan sebelumnya, termasuk kelahiran, karya publik, mukjizat, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Referensi:
https://www.catholic.com/qa/did-jesus-know-he-was-god-at-the-incarnation
https://www.catholic.com/qa/did-jesus-know-he-was-god-at-the-incarnation
http://www.katolisitas.org/eli-eli-lama-sabakhtani-dan-mengapa-yesus-berdoa/
https://www.catholic.com/qa/did-jesus-experience-the-fear-of-the-lordgod

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

8 COMMENTS

Subscribe
Notify of
guest
8 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ndalo
Ndalo
6 years ago

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْـنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَـقَّ ۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗ ۚ اَ لْقٰٮهَاۤ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُ ۖ فَاٰ مِنُوْا بِا للّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌ ۗ اِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّـكُمْ ۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۗ سُبْحٰنَهٗۤ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌ ۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَكَفٰى بِا للّٰهِ وَكِيْلًا
“Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 171)

* Via Al-Qur’an Indonesia http://quran-id.com

Gabriel Angel
Gabriel Angel
6 years ago
Reply to  Ndalo

itu tulisan dalam kitab anda, yang jadi masalah adalah anda tidak bisa membuktikann bahwa Muhammad adlah keturunan Abraham/Ibrahim melalui Ismail..tidak ada nubuat yang mengatakan akan datangnya Muhammad, jadi segala wahyu yang diterima tidak bisa menjadi rujukan

Murid Tuhan
Murid Tuhan
6 years ago
Reply to  Ndalo

Apakah saudara yakin bhw ayat yang Saudara kutip itu justru menegaskan ketuhanan Yesus? Silahkan Anda simak penjelasan dari Christian Prince tentang ayat itu di link ini: https://www.youtube.com/watch?v=a0tj9-k_wLE.

Murid Tuhan
Murid Tuhan
6 years ago
Reply to  Ndalo

The Qur’an declares many wonderful things about the Jesus. Three surahs (or chapters) are named after references to him, and he is spoken of in fifteen surahs (ninety-three verses) altogether, more than any other person in the entire Qur’an. The Qur’an teaches that Jesus healed the sick and raised the dead (3:49; 5:113), was born of the virgin Mary (3:45-47; 23:50; 19:16-22), brought the gospel to the Jewish people (3:49-51; 13:38). In the Qur’an, Jesus alone is supported by the Holy Spirit (2:87, 253). Jesus alone is called “the Word of God” (3:45; 4:171) and “the Messiah” (“Christ,” 3:45; 4:157, 172, etc). The Qur’an repeatedly states that God sent prior revelations to the Jews and the Christians: The Torah (Taurat), the Psalms (Zabur), and the Gospel (Injil).

Baca selengkapnya di sini: https://www.crossway.org/tracts/jesus-and-the-quran-2642/
Pertanyaan saya sederhana: adakah manusia di dunia ini yang bisa menghidupkan orang mati? Yesus bisa melakukan itu karena Dia punya kuasa. Kuasa itu hanya dimiliki oleh Tuhan. Yesus bisa menghidupkan orang mati karena Dia adalah Tuhan.

Heru
Heru
6 years ago

Kitab suci itu sebaik tidak di campur aduk dgn kitab suci yg lain kita pelajari kitab suci yg kita yakini aja

Azis
Azis
4 years ago

Isa lahir di bumi… Makan di bumi… Mati pun di bumi… Mana mungkin isa lahir belakangan bisa menjadi Tuhan… Sementara langit dan bumi sudah ada duluan…. Terus siapa yang ciptakan langit dan bumi sebelum Tuhan Isa Lahir?

Ade Saputra
Ade Saputra
3 years ago

Gak masuk akal penjelasannya, lu blg karna itu kodrat manusianya Yesus berdoa kepada bapa, kan katanya Yesus Tuhan kenapa dia berdoa?, katanya Yesus Tuhan dalam kodratnya sbg manusia biasa aja dikatakan bisa menghidupkan orang mati, trus kenapa pas disalib di teriak² nyebut nama bapa, seharusnya dia santai aja atau bisa selamatkan diri

Ashley lbs
Ashley lbs
2 years ago

Firman = Allah ??.
Allah berfirman “jadilah cakrawala” .
Berarti jika firman dia menjadi sesuatu yang berwujud seperti cakrawala a.k.a firman = wujud Tuhan? Firman dia meniupkan ruh ke Maryam dan Yesus menjadi tuhan? .
Berarti pernyataanmu jika firman telah menjadi wujud, berarti menjadi tuhan karna firman = Allah begitu? Berarti cakrawala adalah tuhan? Matahari adalah tuhan? Firman/perkataan yang menjadi kan ruh menjadi Yesus Tuhan?
Firman ya perkataan Tuhan, makanya baca Bible jangan di sambung²kan dengan logika Yesus harus menjadi tuhan, ikuti aja Bible asli dari Ibrani berbahasa Hebrew, coba translate kan biar jelas pencerahan itu. Kenapa sih umat kristen selalu mengikuti paus? Bukan mengikuti Bible dan memaksakan banget tuhan itu 3, padahal dah jelas di Bible. Tobat woiii, ikuti kitab suci, bukan ajaran gereja.

Last edited 2 years ago by Ashley lbs

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini