Saya dapati kesalahan di situs ini http://monachoscorner.weebly.com/orthodoxae-visum-in-purgatorius-ignis.html yang ingin menggiring opini public untuk menyalahkan Gereja Katolik. Doktrin Purgatorium dikembangkan oleh Thomas Aquinas (oleh Gereja Katolik Roma disebut sebagai The Angelic Doctor) dalam Thomistic Theology.
I answer that, In Purgatory there will be a twofold pain; one will be the
Dalam buku Summa Theologiae Appendix I, Art 1, memang benar bahwa St. Thomas Aquino berargumen bahwa Purgatorium itu merupakan suatu proses jiwa mengalami pemurnian dengan dibakar oleh api yang daya panasnya hampir sama dengan neraka karena menurut St. Thomas, tempat atau letak Purgatorium berada di pinggiran neraka (bukan di neraka). Tempatnya di pinggiran neraka untuk membedakan dari tempat di mana mereka yang berdosa berat disiksa untuk selamanya yaitu neraka .
Ada kesalahan fatal terjadi pada admin di link situs Russian Orthodox Church Outside Russia (ROCOR) diatas, yang mengatakan bahwa ajaran purgatorium Gereja Katolik dikembangkan oleh St. Thomas Aquinas. Ini suatu pernyataan yang sungguh tidak tepat karna St. Agustinus, St. Ambrosius, St. Gregorius Agung juga membahas tentang Purgatory. Mereka hidup pada masa Ortodox dan Katolik belum berpisah dan sekaligus St. Thomas Aquinas belum lahir. Ada juga ajaran dari St. Robert Bellarmine, St. Bonafentura, St. Yohanes dari Salib, St. Fransiskus dari Sales, St. Antonius dari Padua, St. Yohanes Don Bosco, St. Getrude Agung, St. Faustina, dll…dll…dll….?
Mau dikemanakan ajaran mereka-mereka ini mengenai purgatorium? Yang penting untuk diketahui juga adalah bahwa meski St. Thomas Aquinas memandang purgatorium sebagai tempat yang apinya membakar untuk memurnikan namun beliau tidak menolak untuk mengakui bahwa ada juga secercah harapan sukacita yang kuat dari para jiwa di purgatorium karna mereka memiliki kepastian untuk selamat .
Jadi, ada perbedaan. Pada link ROCOR Indonesia itu juga dengan keliru mengatakan bahwa ajaran St. Thomas bertentangan dengan Katekismus Gereja Katolik no. 1031, yang di mana menurut situs ROCOR Indonesia itu mengatakan bahwa St. Thomas Aquinas menyebut purgatorium sama dengan api neraka sedangkan Katekismus Gereja Katolik menyebut purgatorium berbeda dengan neraka. Ini merupakan humor yang tidak lucu karna, St. Thomas memang mengatakan bahwa apinya sama dengan api yang di neraka tetapi adalah fakta kalau tempatnya berbeda dengan neraka, yaitu di pinggiran neraka.
Perlu diketahui, terjemahan bahasa Inggris admin ROCOR Indonesia itu kacau sekali. Dari semua tulisan St. Thomas Aquinas, beliau tidak pernah menyamakan tempat purgatorium adalah neraka. Yang beliau ajarkan adalah bahwa purgatorium adalah tempat yang berada di pinggiran berdekatan dengan neraka atau tempat yang berada di antara surga dan neraka (di tengah-tengah). Ke-phobia-an dan ketakutan berlebihan terhadap argumen St. Thomas Aquinas ini bisa dimengerti oleh kaum heretic karna kejeniusan St. Thomas Aquinas pernah membongkar kemunafikan doktrin Gereja Ortodox Timur dalam bukunya Summa Contra Errores (Melawan Kesalahan-Kesalahan Gereja Yunani).
Dalam Konsili Lyon ll dan Konsili Florence, argumen Gereja Ortodox habis ketika murid-murid St. Thomas Aquinas menunjukkan manuskrip-manuskrip tertua dari Bapa Gereja baik Timur maupun Barat mengenai Filioque, Purgatorium, dll. Hanya uskup Metropolitan, Mark Eugenikus yang masih menolak untuk bersatu dengan Katolik dan Mark Eugenikus ini sudah kalah berkali-kali dalam debat bahkan ia hampir ditampar oleh teman-teman uskup Timur karna kekeras kepalaannya yang tak berdasar.Tetapi perlu dan penting diketahui bahwa, meski St. Thomas menyamakan purgatorium memiliki api yang membakar secara lahiriah namun hal ini bukan ajaran yang defenitif atau resmi dari Gereja Katolik ! Pernyataan St. Thomas tersebut adalah spekulasi teologis beliau
Apa yang diputuskan oleh Uskup Roma maka itulah yang dijadikan dogma.
Penting !!!
Dalam pemahaman Gereja Katolik, hanya dua hal yang dogmatis berkenaan dengan Purgatorium ini:
- Bahwa ada keadaan peralihan/transformasi bagi mereka yang akan masuk surga sesudah mati di dunia ini, dan
- Doa-doa dan Misa Ekaristi berguna bagi arwah yang berada dalam kondisi transformasi ini.
Dasar Tradisi dogma Api Penyucian ini diambil dari ajaran dan bukti-bukti yang ditemukan dalam tulisan-tulisan Gereja Perdana, antara lain:
– Kisah nyata Paulus dan Tekla, 8:5; (160 A.D).
– Prasasti Abercius (190 A. D).
– Kemartiran Perpetua Dan Felisitas 2:3-4 202 A.D).
– Tertullianus Dalam Mahkota 3:3 (211 A.D).
– Dll….
Lihat juga di sini https://www.scripturecatholic.com/purgatory/
Semoga Pertanggungjawaban iman ini bermanfaat


