Persembahan yang Benar: Renungan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah, 02 Februari 2023 — JalaPress.com; Bacaan I: Mal. 3:1-4; Injil: Luk. 2:22-40
“Di mata Tuhan kita berharga, jangan pernah merasa rendah diri, Tuhan punya rencana besar untukmu”.
Ketika mama dan bapa mengabulkan permintaan saya untuk menjadi seorang imam, mereka berkata: “Ame soro moe ne Tu’e Allah dengan hu’a men’u. Ge mo pane di’a-di’a di Ama. Pane dori lare Tu’e Allah nenu. Ame tetap mengaji uttu moe” yang artinya “Dengan segenap hati kami serahkan dirimu untuk Tuhan Allah. Jalan baik-baik, tetap ikuti jalan Tuhan. Kami mendukungmu dengan doa”.
Bagi saya, inilah pesan singkat yang berisi persembahan diri yang total pada Allah dan bersumber dari persembahan diri Keluarga Kudus yang taat dan setia kepada Allah. Maria dan Yosef tahu, mau, dan sadar bahwa mereka harus mempersembahkan Yesus buah sulung mereka di Bait Allah sesuai dengan hukum Tuhan. Persembahan ini menuntut pemberian diri seutuhnya pada Allah, sehingga ketika Simeon dan Hana melihat Yesus, merekapun mengalami sukacita karena ‘Tuhan yang mereka cari itu dengan mendadak masuk ke bait-Nya.’
Di zaman ini, manusia lebih memilih untuk mempersembahkan diri kepada hal-hal duniawi daripada kepada Tuhan karena hal-hal duniawi dirasa dapat memuaskan dirinya walaupun hanya sesaat saja. Maka di Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah ini, kita harus kembali memurnikan motivasi kita dalam mengikuti Yesus Kristus dalam panggilan hidup kita masing-masing, baik sebagai biarawan/wati, sebagai OMK, maupun sebagai keluarga-keluarga Katolik, sehingga kita semua menjadi persembahan yang murni dan berkenan kepada Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
Sampit – Mu-Sa-Fir