“Pesta Kelahiran SP Maria: Inspirasi Umat Beriman”: Renungan Harian Katolik, Sabtu 8 September 2018 — JalaPress.com; Injil: Mat. 1:1-16, 18-23
Betapa besarnya jasa ibu, sampai-sampai ada ungkapan yang menyebutkan bahwa ‘Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu’. Sekiranya ungkapan ini tidak terlalu berlebihan dan memang layak disematkan pada setiap ibu. Ungkapan ini hanya mau menunjukkan betapa kita wajib menghormati dan berbakti pada ibu kita.
Ibu adalah segalanya, atas jasanya kita bisa merasakan hidup yang seperti sekarang. Semua orang yang berjasa besar bagi dunia, pastilah lahir dari rahim ibu-ibu mereka. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang jatuh begitu saja dari langit tanpa lahir dari rahim seorang ibu.
Kita wajib menyayangi ibu kita; sebab ia sudah terlebih dahulu menyayangi kita. Jika ibu kita tidak menyayangi kita, pastilah ia tidak pernah mau mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan kita, dan dengan demikian kita tidak akan pernah lahir ke dunia ini.
Rasa sayang ibu pada kita tidak berhenti hanya pada saat ia melahirkan kita. Ia juga berjuang setengah mati untuk membesarkan kita. Ketika kita masih kecil, ibu kita bersusah payah bangun pagi-pagi memasakan nasi bagi kita dan mengantar kita ke sekolah; dan sebagainya.
Itulah sebagian kecil dari daftar kebaikan ibu pada kita. Lantas, sebagai balas jasa, apa saja yang sudah kita berikan kepada ibu kita? Apakah kita sudah sungguh-sungguh menghormati dan berbakti pada ibu kita?
Hari ini Gereja sedunia merayakan ‘Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria’. Pesta ini menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Maria sebagai wanita yang mempunyai peranan besar di dalam karya keselamatan.
Bunda Maria sudah mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan Yesus. Ia tidak malu dan tidak takut untuk menjadi Ibu dari Tuhan Yesus meskipun waktu itu umurnya masih sangat muda. Ia menemani Yesus mulai dari kandang hina di Betlehem sampai di kaki salib di Golgota.
Nah, jika saja waktu itu Bunda Maria tidak mau melahirkan Yesus, boleh jadi ceritanya akan berbeda dari apa yang kita ketahui selama ini. Atau, boleh jadi juga kita tidak merayakan Natal sebagaimana yang selama ini kita rayakan. Kita merayakan Natal karena Bunda Maria bersedia melahirkan Tuhan Yesus.
Maka, apa yang bisa kita berikan kepada Bunda Maria atas jasanya itu? Tidak bisa tidak, kita harus memberikan penghormatan kepada Bunda Maria. Ya, sebagai orang Katolik kita memberikan penghormatan yang luar biasa kepada Bunda Maria karena Bunda Maria sudah bersedia menjadi Ibu dari Tuhan Yesus. Salah satu bentuk dari penghormatan kita adalah dengan merayakan pesta kelahirannya.