Komunitas Sant’Egidio, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan aksi damai menolak hukuman mati, pada Jumat (30/11/2018). “Aksi damai dan seruan penolakan hukuman mati ini memang hanyalah sebuah langkah kecil dalam upaya kita memperjuangkan penghapusan hukuman mati di Indonesia,” kata Penanggungjawab Sant’ Egidio Labuan Bajo, Yen Asmat, seperti dilansir Katoliknews. “Saya bersyukur dan bangga sekali, walaupun usia Sant’Egidio Labuan Bajo masih sangat muda, tetapi mampu menggelar acara ini yang tentunya sangat membangun. Dan, melalui acara ini, kami bisa menyerukan dan mengambil bagian dalam kampanye city for life“, tambahnya.
Sementara itu, Pembina Sant’Egidio Labuan Bajo, Pastor Lorensius Gafur menegaskan, Gereja Katolik hingga hari ini tentang konsisten menolak hukuman mati. Gereja Katolik mengajarkan setiap orang untuk mencintai kehidupan dan menegakkan keadilan untuk semua orang. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini menginspirasi dan memberikan kesadaran baru bagi warga Labuan Bajo. Mari kita memulai, saat ini, di sini untuk mencintai kehidupan dan keadilan,” kata dia.
Mengakhiri aksi damai itu, berbagai kegiatan digelar antara lain, sambutan dari berbagai komunitas yang juga mengambil bagian dalam aksi ini, Gerakan Pemuda Pelajar Manggarai Barat (GP2MB), Komunitas Pemuda Anti Radikalisme (Kope Arat), Pemuda Katolik Mabar serta Komunitas Rumah Kreasi Baku Peduli. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama serta pembakaran lilin pengukuhan penolakan terhadap hukuman mati dan ditutup dengan nyanyi-nyanyian.

Selama ini, berbagai kegiatan rutin juga telah djalankan Komunitas Sant’Egidio Labuan Bajo. Seperti pelayanan terhadap anak-anak penyandang disabilitas di Biara Bruderan Mob, Cowang Dereng setiap hari Sabtu dan pelayanan di Panti Lansia Susteran Iottongnae, Wae Sambi, Labuan Bajo. Seperti diketahui, Aksi ini merupakan gerakan simbolis mengenang langkah progresif Region Tuscany, yang berada di bawah pemerintahan Kota Roma, Italia, di mana pertama kali dalam sejarah dunia menghapus hukuman mati pada 30 November 1786. Dengan semboyan, “Cities for Life, Cities Against Death Penalty, atau Kota untuk Kehidupan, Kota Menolak Hukuman Mati”, setiap tanggal 30 November tahun 1998 lalu, Komunitas Sant’Egidio di seluruh dunia mulai mengkampanyekan gerakan menolak hukuman mati. Seperti diketahui, Komunitas Sant’Egidio merupakan komunitas awam Kristiani yang lahir di Roma, Italia pada tahun 1968. Pendiri komunitas ini seorang awam bernama Andrea Riccardi.
Editor: Silvester Detianus Gea


