Entah sadar atau tidak, seringkali kita memperlakukan Tuhan bak tukang sulap. Kita minta ini, kita mau Tuhan beri. Kita minta itu, kita mau Tuhan kasih. Kita seolah ingin mengatur Tuhan. Akibatnya, ketika kemauan dan keinginan kita itu tidak terwujud, kita kecewa. Lalu, kita bilang bahwa ‘Tuhan tidak peduli’ pada kita.
Kita lupa bahwa tidak jarang ketika kita meminta sesuatu pada Tuhan, kita memintanya bukan atas dasar kebutuhan, melainkan semata-mata karena kemauan. Kita minta karena kita mau, bukan karena kita butuh. Padahal, jelaslah Tuhan hanya akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Seringkali apa yang kita inginkan, bukan itu yang kita butuhkan. Maka, wajarlah jika Tuhan tidak mengabulkannya.
Jangan pernah lupa bahwa rencana dan rancangan Tuhan selalu tepat waktu dan tepat sasar. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita. Ia juga tahu kebutuhan kita. Segala keputusan-Nya tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Maka dari itu, jika saat ini permintaan kita ‘tidak dipenuhi’ atau lebih tepatnya ‘belum dikabulkan’, janganlah cepat-cepat kecewa pada Tuhan.
Boleh jadi, apa yang kita minta bukan itu yang kita butuhkan. Atau boleh jadi juga waktu Tuhan belum tiba. Ingat, waktu Tuhan tidak sama dengan waktu kita. Tuhan paling tahu kapan waktu terbaik bagi-Nya untuk mengabulkan permohonan kita. Kata pengkhotbah, ‘segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya’ (Pkh. 3:1). Sabarlah menanti sampai waktu Tuhan itu tiba.
Ketika kita meminta sesuatu dari Tuhan, jangan sampai kita berdiam di tempat. Jangan lupa bahwa Tuhan mau kita kerja. Paulus pernah berkata, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes. 3:10). Tuhan sudah memberi kita tools untuk bekerja, yaitu tangan dan kaki kita. Tuhan mengabulkan permintaan kita melalui hasil kerja kita.
Paulus pernah menuliskan hal itu kepada orang-orang di Filipi. Ia berkata: ‘Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya’ (Flp. 2:13).
Jangan pernah menyalahkan Tuhan, jika ternyata kita hanya berleha-leha. Tuhan tak pernah salah; sebab jika Dia dapat salah, maka Dia pasti bukan Tuhan.
Selama ini, kita merasa tidak bisa karena kita terlampau jauh mengandalkan kemampuan sendiri. Padahal, kemampuan kita pastilah terbatas. Kita lupa bahwa memang dengan kemampuan sendiri kita tidak akan pernah mampu, tapi kita mempunyai Tuhan yang senantiasa membantu. Kemampuan kita datang dari Tuhan. Jika Tuhan sudah membantu, maka tidak ada kata ‘tidak bisa’. Dalam Tuhan kita bisa.
Dalam doa, katakanlah: “Tuhan, terjadilah kehendak-Mu.” Jangan paksakan kehendak kita kepada Tuhan. Tuhan itu ibaratnya seperti ‘tukang tenun’. Ia senantiasa merenda hidup kita agar menghasilkan yang terbaik. Jika kita mengalami sedikit tekanan, jangan kuatir. Barangkali itu cara Tuhan untuk mengatur hidup kita. Ingat sabda Tuhan: “Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Mat. 7:11).


