Hari Valentine tidak terlepas dari kisah Santo Valentinus yang menentang aturan Kaisar Klaudius II yang melarang pemuda-pemudi yang melangsungkan pernikahan. Kaisar Klaudius membuat aturan demikian karena para pemuda diwajibkan menjadi militer. Sebagai seorang imam, St. Valentinus mempunyai tugas untuk melayani setiap pasangan yang mau menikah. Tentu pernikahan merupakan hal yang mulia yang diperintahkan oleh Tuhan sendiri. Sebaliknya larangan yang dikeluarkan oleh Kaisar Klaudius bertentangan dengan perintah Tuhan. Oleh sebab itu, St. Valentinus tetap memberkati pernikahan pemuda-pemudi yang datang padanya. Akibatnya, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati kepadanya pada tanggal 14 Februari 270. Kemudian ia dimakamkan di Flaminian Way.
Apakah ada ajaran Free Sex dari Kisah di atas? Tentu tidak. Kisah di atas menjelaskan pada kita bahwa seorang imam bernama St. Valentinus menentang aturan Kaisar Klaudius II yang melarang pemuda-pemudi yang mau menikah.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil? Pengorbanan, tanggungjawab, dan pengabdian yang tulus dalam menjalankan tugas mulianya sebagai imam.
Apakah kasih itu dapat diwujudkan? Tentu saja. Dalam keluarga diwujudkan dengan pemberian diri yang total dan tak tergantikan. Wujud kasih itu bukan hanya coklat atau benda-benda materi, tetapi lebih itu kesetiaan seumur hidup. Pada masa kini boleh saja diwujudkan dengan memberikan benda-benda materi secara wajar. Terkhusus bagi kaum muda, wujudkan kasih sewajarnya sebagai seorang pacar.
Merayakan Valentine Melanggar Firman Tuhan? Tampaknya ucapan demikian sangat lebay dan berlebihan. Bukankah Tuhan mengajarkan Kasih? Salahkah bila kita juga mewujudkan kasih itu dalam tindakan nyata? Entahlah, silahkan dijawab sendiri.
Selamat Hari Valentine