Dalam era Gereja Perdana, Doketisme merupakan suatu kecenderungan (lebih daripada doktrin yang utuh dan terumuskan) yang memandang kemanusiaan dan penderitaan Kristus tampak kurang nyata.
Bukti-bukti eksistensi kecenderungan itu didasarkan pada 1Yoh 4:13: 2 Yoh 7: bdk. Kol 2:8 dst. Kelihatannya atau rupanya Kristus itu menderita, padahal dalam kenyataannya tidak menderita.
Ajaran Doketisme tersebut sangat bertentangan dengan fakta dan kesaksian Kitab Suci yang menceriterakan bahwa Yesus sungguh sengsara, wafat dan bangkit. Oleh sebab itu, Bapa Gereja, Ignatius, uskup Antiokhia (35-107) dan Serapion, uskup Antiokhia (190-203) membantah ajaran dan pengaruh ajaran sesat doketisme dalam berbagai tulisan mereka.