Tanda Salib
Doa Pembuka
Kami menggabungkan diri dengan semua orang kudus di surga,
dengan semua orang saleh di dunia, dan dengan seluruh umat beriman yang hadir di sini.
Kami menggabungkan diri dengan Dikau, ya Yesus, untuk memuliakan BundaMu
yang suci sepantasnya dan untuk memuliakan Dikau di dalam dia dan melalui dia.
Kami menjauhkan diri dari segala-galanya yang dapat melanturkan pikiran kami
selama sembahyang rosario ini.
Kami ingin berdoa dengan rendah hati, penuh perhatian dan khidmat,
Seolah-olah ini sembahyang terakhir pada waktu hidup kami.
Kami persembahkan kepadaMu, ya Tuhan Yesus, syahadat para rasul ini
untuk memuliakan semua misteri iman kami;
doa Bapa kami dan tiga kali Salam Maria untuk memuliakan keesaan Allah Tritunggal.
Kami mohon kepadaMu iman yang hidup, pengharapan yang teguh, dan cinta kasih
yang berkobar kobar. Amin.
Aku percaya akan Allah….
Bapa kami….
Salam Putri Allah Bapa, Salam Maria….
Salam Bunda Allah Putra, Salam Maria….
Salam Mempelai Allah Roh Kudus, Salam Maria.…
Kemuliaan.…
Peristiwa-Peristiwa Sedih (Didoakan Hari Selasa dan Jumat)
1. Kami persembahkan rangkaian yang pertama ini kepadaMu, ya Tuhan Yesus, untuk menghormati Engkau dalam sakrat maut di Kebun Zaitun. Kami mohon melalui renungan peristiwa ini dan dengan perantaraan BundaMu yang suci: (pilih salah satu!)
Penyesalan atas dosa-dosa kami.
Kekuatan dan ketekunan dalam segala pencobaan.
Rasa duka atas segala dosa dan agar para pendosa bertobat
dan para suci bertekun.
Bapa kami…..
Salam Maria…. ( 10 kali )
Kemuliaan….
P. Semoga rahmat peristiwa sakrat maut Yesus meresap di dalam hati kita.
U. Amin.
2. Kami persembahkan rangkaian kedua ini kepada-Mu, ya Tuhan Yesus
untuk menghormati penderaan-Mu yang berdarah. Kami mohon melalui
renungan peristiwa ini dan dengan perantaraan Bunda-Mu yang suci: (pilih salah satu!)
Pengekangan hawa nafsu kami.
Daya tahan dalam segala pertentangan.
Kesucian jiwa dan raga, dan pembebasan bagi arwah-arwah di
api penyucian.
Bapa kami….
Salam Maria…. ( 10 kali )
Kemuliaan….
P. Semoga rahmat peristiwa penderaan Yesus meresap dalam hati kita.
U. Amin.
3. Kami persembahkan rangkaian yang ketiga ini kepada-Mu, ya Tuhan Yesus, untuk menghormati permahkotaan-Mu dengan duri. Kami mohon melalui renungan peristiwa ini dan dengan perantaraan Bunda-Mu yang suci: (pilih salah satu!)
Penyangkalan kepentingan duniawi.
Supaya mencari kebahagiaan hidup tidak dalam kedudukan dan kekuasaan,
melainkan dalam pelayanan kepada sesama.
Kesabaran dalam menghadapi penghinaan, dan supaya para penguasa bertobat.
Bapa kami….
Salam Maria…. ( 10 kali )
Kemuliaan….
P. Semoga rahmat peristiwa permahkotaan Yesus dengan duri meresap dalam hati kita.
U. Amin.
4. Kami persembahkan rangkaian yang keempat ini kepada-Mu, ya Tuhan Yesus
untuk menghormati Engkau yang memanggul salib-Mu ke Gunung Kalvari. Kami mohon melalui renungan peristiwa ini dan dengan perantaraan BundaMu yang suci: (pilih salah satu!)
Kesabaran dalam memikul salib salib kami.
Supaya dapat menyingkirkan dari muka bumi segala penderitaan yang tidak perlu dan supaya dapat memberi arti positif kepada penderitaan yang tidak dapat dihindarkan.
Kesabaran dalam memanggul salib salib kecil kami masing masing dan kekuatan bagi semua orang yang menderita.
Bapa kami….
Salam Maria…. ( 10 kali )
Kemuliaan.…
P. Semoga rahmat peristiwa jalan salib Yesus meresap dalam hati kita.
U. Amin.
5. Kami persembahkan rangkaian yang kelima ini kepada-Mu, ya Tuhan Yesus, untuk menghormati penyaliban dan wafat-Mu yang hina di Gunung Kalvari. Kami mohon melalui renungan peristiwa ini dan dengan perantaraan Bunda-Mu yang suci: (pilih salah satu!)
Pertobatan orang orang berdosa, ketekunan orang orang saleh dan keringanan bagi arwah-arwah di api penyucian.
Agar kami penuh syukur dapat memandang Engkau yang dengan Wafat-Mu di salib membuka bagi kami jalan kepada Bapa.
Cinta akan misa kudus yang menghadirkan kurban Kalvari.
Bapa kami…..
Salam Maria…. ( 10 kali )
Kemuliaan.…
P. Semoga rahmat peristiwa penyaliban Yesus meresap dalam hati kita.
U. Amin.
Doa Penutup
Salam Maria Puteri tercinta Bapa yang kekal,
Salam Bunda yang dikagumi Allah Putra,
Salam Mempelai setia Allah Roh Kudus.
Salam Bait megah bagi Allah Tritunggal.
Salam Ratu perkasa. Segalanya di surga dan di bumi harus tunduk kepadamu.
Salam Pengungsian yang aman bagi orang berdosa,
Bunda yang rahim yang belum pernah menolak siapa pun.
Aku sungguh pendosa bersembah sujud di hadapanmu.
Aku mohon kepadamu agar dari Yesus Putramu tercinta dan yang baik hati,
kau peroleh bagiku penyesalan dan pengampunan atas segala dosaku,
yang disertai dengan kebijaksanaan ilahi.
Aku membaktikan diriku seluruhnya kepadamu dengan segala milikku.
Kini aku memilih engkau sebagai Bundaku dan Pemimpinku.
Maka perlakukanlah aku sebagai yang paling akhir di antara anak-anakmu
dan sebagai yang paling patuh di antara hamba hambamu.
Dengarkanlah aku, ya Ratuku.
Dengarkanlah keluh kesah seorang yang ingin mencintai dan mengabdimu dengan setia.
Janganlah pernah dapat dikatakan, bahwa dari semua yang pernah berlindung kepadamu,
akulah yang pertama yang ditinggalkan.
Hai Harapanku, hai Hidupku, hai Perawan Maria yang setia dan tak bernoda,
kabulkanlah doaku, belalah aku, peliharalah aku, ajarlah aku dan selamatkanlah aku. Amin.
Tanda Salib
Sumber: Buku “Bunda Maria” yang diterbitkan oleh Pusat Spiritualitas Serikat Maria Montfortan (PSMM).