Jolo, Sulu, Philippines – Dua bom meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina, Minggu (27/01).
Bom pertama meledak saat misa tengah berlangsung di gereja Katedral. Ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil.
Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat di Gereja Katolik Maria Gunung Karmel. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom mujahidin Islam.
Mayoritas korban ledakan ini adalah warga sipil.
Kelompok Negara Islam atau ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom bunuh diri di gereja Katedral di sebuah pulau di Filipina selatan, menurut SITE Intelligence Group yang memantau kegiatan jihadis Islam.

Serangan ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di wilayah yang sejak lama dilanda gejolak tersebut. Pulau ini juga menjadi basis kelompok Islam garis keras Abu-Sayyaf.
Dikutip dari AFP, Senin (28/1), Daulah Islam Da’esh (ISIS) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengklaim bahwa dua pelaku bom bunuh diri merupakan bagian dari kelompoknya.
Pelaku meledakkan sabuk peledak pada hari Minggu (27/1) di dalam gereja dan tempat parkir mobil di Jolo, Mindanao.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan jalan utama menuju gereja itu ditutup oleh tentara bersenjata lengkap.
Sejumlah korban luka dievakuasi menggunakan pesawat ke kota terdekat, Zamboanga City.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menyebut serangan itu sebagai perbuatan pengecut. Ia mendesak penduduk setempat untuk waspada dan membantu pemerintah mengenyahkan terorisme.

“Kami akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menegakkan keadilan terhadap pelaku di balik insiden ini,” kata Lorenzana dalam keterangannya.
Ledakan bom ini terjadi beberapa hari setelah referendum otonomi daerah digelar di Jolo.
Pekan lalu, referendum yang diikuti 2,8 juta orang menyepakati pembentukan Wilayah Otonomi Bangsa Moro di kawasan selatan Filipina, daerah berpenduduk muslim terbesar di negara tersebut.
Namun, hasil jajak pendapat di Jolo berbeda. Penduduk daerah itu menolak otonomi khusus tersebut.
Sumber:
– https://www.cnnindonesia.com/…/isis-klaim-bertanggungjawab-…
– https://edition.cnn.com/…/philippines-church-exp…/index.html
– http://poskotanews.com/…/gereja-katolik-di-filipina-dibom-…/


