13.2 C
New York
Tuesday, November 5, 2024

Kerjaku, Identitasku – Renungan PW. St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Kerjaku, Identitasku: Renungan PW. St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja, 14 Desember 2022 — JalaPress.com; Bacaan I: Yes. 45:6b-8,18,21b-25; Injil: Luk. 7:19-23

[postingan number=3 tag= ‘martir’]

Karya atau kerja adalah jalan untuk menunjukkan jati diri atau identitas seseorang. Melalui kerja dan atau karya kita dapat mengenal dan memahami jati diri seseorang. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama menunjukkan jati diri atau identitas Allah yakni sebagai pencipta segala sesuatu. Dia jugalah yang memberikan kebahagiaan, sukacita, keadilan, kekuatan. Sebab itu, manusia harus membuka diri bagi Allah seperti alam yang membuka diri bagi curahan air hujan; sehingga manusia dapat mengalami keselamatan dan keadilan dari Allah. Dengan mengatakan “Akulah Tuhan dan tiada yang lain”, Allah mau menegaskan bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup, yang menciptakan segala sesuatu dan menganugerahkan segalanya bagi manusia.

Pekerjaan dan karya Yesus membawa perubahan dan pembaruan bagi seluruh alam semesta.

Identitas dan jati diri Allah itu dapat kita kenal dalam setiap pekerjaan dan karya yang dilakukan oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Ketika Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus: “Tuanku yang kami tunggu kedatangannya atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Yesus menjawab dengan menunjukkan karya dan pekerjaan-Nya: “Pergilah dan katakanlah kepad Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi Tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”. Semua pekerjaan ini menunjukkan kemesiasan Yesus. Dia adalah Allah pencipta dan yang menjadikan segala sesuatu. Pekerjaan dan karya Yesus membawa perubahan dan pembaruan bagi seluruh alam semesta.

Pekerjaan baik dan pembaruan ini yang juga diikuti oleh St. Yohanes dari Salib yang walaupun mengalami penderitaan dalam penjara namun keheningan telah mengantarnya pada pembaruan terhadap ordo Carmel. Maka marilah di masa Adven ini kita tetap berpegang teguh pada Allah dan melakukan pekerjaan-pekerjaan baik sebagai bukti identitas kita yang adalah anak-anak Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

(P. A. L. Tereng MSF)
Bakpia – Mu-Sa-Fir

avatar
RP. Ambrosius Labaruing, MSF
Penulis adalah imam misionaris MSF yang saat ini berkarya sebagai Pastor Paroki di Paroki Bunda Maria Banjarbaru, Keuskupan Banjarmasin.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini