Merindukan Tuhan yang Kuat dan Berkuasa: Renungan Hari Rabu Pekan III Adven, 14 Desember 2022 — JalaPress.com; Bacaan I: Yes. 45:6b-8,18,21b-25; Injil: Luk. 7:19-23
Ketika kita sadar bahwa tujuan utama kita di dunia adalah untuk mengenal Allah, maka masalah-masalah hidup kita akan berada pada jalan dan porsinya. Demikian ungkap James Innell Packer, seorang teolog Ingris kelahiran Kanada.
[postingan number=3 tag= ‘adven’]
Ada begitu banyak cara dan jalan untuk mengenal Tuhan. Kita mampu mengenal Tuhan hanya ketika Ia menyatakan diri-Nya kepada manusia. Peristiwa inkarnasi menjadi puncak pewahyuan diri Allah dan kesempatan terbaik untuk mengenal Allah, yakni ketika Allah menjadi manusia dalam diri Yesus dan tinggal di antara kita (Emmanuel).
Dalam masa adven (penantian) akan kedatangan Tuhan ini kita diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri: pikiran dan hati kita butuh waktu untuk menerima anugerah besar mengenal Allah. Kita akan mengalami kasih Allah yang nyata melalui kelahiran Yesus.
Yesaya dalam bacaan hari ini mengungkapkan bahwa Allah memakai Koresh untuk memperkenalkan diri-Nya baik di hadapan umat Israel maupun di hadapan bangsa-bangsa asing. Allah ingin meningatkan kembali umat israel akan identitas diri-Nya yang telah mereka lupakan. Tuhan menunjukkan diri-Nya sebagai Allah pencipta: Tuhan yang Esa, Allah pencipta dan tidak ada yang lain. Ia akan memberikan keselamatan kepada yang setia dan keadilan kepada yang bertekuk lutut di hadapan-Nya. Pemazmur memuji peran Allah yang memulihkan dan menyelamatkan umat-Nya dengan berseru, “Tuhan akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya” (Mzm. 85:13-14). Identitas dan kuasa kekuatan Tuhan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam setiap situasi dan keadaaan Tuhan tampil secara penuh.
Kita akan mengalami kasih Allah yang nyata melalui kelahiran Yesus.
Kuasa Allah mampu mengubah segalanya. Dalam karya pelayanan-Nya, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada manusia. Bacaan Injil Lukas memberikan penegasan tentang identitas Tuhan dengan hadir dalam kuasa kerajaan Allah: Ia melakukan mukjizat penyembuhan dan pengusiran setan. Kemudian Ia juga mengungkapkan Sabda Bahagia kepada yang miskin. Janji keselamatan Allah nyata dalam diri Anak yang diurapi, Mesias dan Kristus Sang Penebus.
Dalam hidup ini kita semua membutuhkan kuasa penyelamatan Allah. Peristiwa saat Allah menyapa, mengubah, menyembuhkan dan menyelamatkan harus dilihat pertama-tama sebagai inisiatif Allah mengasih kita. Kedua, kita melihat sebagai pangalaman iman di mana Allah mengajak kita untuk berbagi kasih dengan sesama yang membutuhkan. Orang lain juga ingin melihat dan mengalami bagaimana Allah mengubah kita. Kita harus menjada tanda dan sarana keselamatan:perubahan bagi orang lain. Dalam diri kita ada kerinduan untuk mengenal dan dekat dengan Tuhan. Kita juga diberikan kemampuan untuk mencari dan menemukan jalan dan cara untuk mengenal Tuhan.
Doa-doa juga mampu mendekatkan kita dengan Allah.
Sebagai orang Katolik kita tidak hanya diharapkan untuk mengenal Allah tetapi juga diundang untuk membangun relasi dengan Dia dalam iman yang mendalam. Pengenalan akan Allah membuka saluran rahmat yang mengalirkan kasih Allah untuk diri sendiri dan juga orang lain. Allah dikenal secara komplit dalam diri Yesus Kristus, Allah menjadi manusia. Allah dikenal melalui Gereja sebagai tubuh mistik Kristus. Allah dikenal juga melalui Kitab Suci sebagai Sabda-Nya. Kita juga dapat mengenal Allah melalui alam, seni, hati nurani, pikiran logis, pengalaman pribadi maupun kolektif dan sosok orang kudus. Selain itu dengan melakukan kehendak dan perintah-Nya kita mengenal Dia. Doa-doa juga mampu mendekatkan kita dengan Allah.
Sebagai orang beriman cara hidup kita akan menjadi cover yang menampilkan identitas kita. Dalam masa adven ini kita berharap agar Tuhan dengan cara-Nya mengunjungi kita dan meneguhkan kita untuk berubah. Semoga Tuhan menyembuhkan kita dari sakit spiritual serta membuka mata hati kita untuk menemukan cara-cara lain mengenal Dia.