7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Kisah Inspiratif: Dua Tukang Bangunan

Menurut Anda, siapa yang paling besar jasanya di antara kedua tokoh berikut ini: tukang batu atau tukang kayu? Jelaskan alasan Anda! Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang bisa Anda temukan di dalam kisah berikut ini. Ambillah kunci jawabannya sebagai hadiah buat Anda dan gunakanlah kunci jawaban itu sesuai dengan petunjuk yang akan saya cantumkan pada akhir uraian ini.

Kisah yang akan Anda baca berikut ini adalah fiktif dan murni hasil permenungan atas bacaan Injil mengenai para murid Yesus yang memperdebatkan siapa yang terbesar di antara mereka. Meski fiktif, kisah seperti ini mempunyai pesan aktual bagi kehidupan kita sehari-hari. Berikut kisahnya:
Dua orang tukang bangunan – yang seorang tukang batu dan yang lain tukang kayu – duduk di depan rumah yang baru saja mereka bangun sambil bercakap-cakap. Mula-mula isi pembicaraan mereka hanya seputar cerita pengalaman masing-masing, namun kemudian datanglah seorang tetangga lewat di depan mereka dan memuji hasil kerja mereka. Seketika itu pula, pikiran mereka menjadi kacau dan mereka mulai mengalihkan isi pembicaraan ke persoalan “Siapa yang paling besar jasanya di antara mereka?”

Menurut tukang batu, dirinyalah yang paling besar jasanya dibandingkan dengan tukang kayu. Ia menambahkan bahwa tanpa keterampilan yang dimilikinya, rumah tersebut tidak mungkin berdiri kokoh seperti sekarang. Sebaliknya, tukang kayu mempertahankan bahwa justru dirinyalah yang paling berjasa. Menurutnya, tanpa keterampilan yang dimilikinya maka tembok-tembok yang didirikan oleh tukang batu hanya tampak seperti kotak kosang. Oleh karena itu, dia merasa bahwa dirinyalah yang memberi bentuk atas rumah itu.

Perdebatan di antara keduanya tak kunjung selesai, sampai akhirnya mereka sepakat untuk menuliskan alasan mengenai mengapa masing-masing mereka merasa bahwa dirinya lebih berjasa dari yang lain. Setelah semua alasan ditulis, keduanya membandingkan hasil tulisannya. Hasilnya, alasan yang diuraikan sama banyaknya. Sampai sejauh ini tidak ada yang dinyatakan lebih berjasa dari yang lain.

Keduanya memutuskan untuk membongkar kembali rumah yang ada. Tukang kayu mengembalikan bagiannya. Dia mulai membongkar atapnya, demikian juga jendela-jendela rumah itu. Sekarang mereka berdiri di dekat hasil kerja masing-masing. Tukang batu berdiri di dalam tembok yang sudah dibangunnya, sedangkan tukang kayu berdiri di depan rangka atap dan rangka jendela yang sudah tergeletak di tanah. Tiba-tiba datanglah hujan lebat dan angin kencang. Si tukang batu basah kuyup karena air hujan masuk ke dalam tembok yang didirikannya dan memenuhi ruangan itu, demikian pula yang terjadi dengan si tukang kayu. Peristiwa ini membuat keduanya sadar bahwa ternyata mereka saling membutuhkan satu sama lain dan tidak ada seorang pun yang lebih berjasa dari yang lain. Kemudian, keduanya memasang kembali apa yang sudah mereka bongkar. Kini mereka bisa berlindung di dalam rumah itu; mereka terbebas dari terpaan hujan lebat dan angin kencang.

Foto ilustrasi dari Pixabay.com

Saudara-saudara, kisah serupa mungkin terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu ketika kita merasa lebih berjasa atau lebih penting dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Sebagai contoh, para pedagang beras di kota mungkin merasa lebih berjasa daripada petani di desa, atau bisa juga sebaliknya. Singkatnya, kita selalu merasa diri sebagai orang yang paling dibutuhkan dan paling penting.

Akan tetapi, kalau kita mau belajar dari kisah di atas, maka kini saatnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita saling membutuhkan satu dengan yang lain. Dengan demikian, hubungan yang kita bangun dengan orang-orang lain yang ada di sekitar kita bukanlah hubungan vertikal, yang satu berada di posisi paling atas sedangkan yang lain di bawah, melainkan hubungan horizontal. Artinya, kedudukan kita adalah sederajat dan sama pentingnya. Nah masih ingatkah Anda terhadap pertanyaan yang ada pada awal artikel ini? Sekarang Anda sudah memiliki kunci jawabannya, yaitu bahwa semua orang sederajat dan saling membutuhkan satu sama lain. Gunakanlah kunci jawaban ini untuk membuka hati Anda sehingga Anda tidak lagi merasa tertutup dan tinggi hati di antara orang-orang yang ada di sekitar Anda. Salam sehati sejiwa.

avatar
Tim Redaksi
Bagi siapa saja yang tertarik untuk menjadi penulis di portal ini, silahkan menghubungi kami di alamat email yang sudah tertera. Kiranya portal ini mampu menjala setiap hati serta mampu membawa kabar baik untuk semua orang.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini