Mengapa?
Mengapa bencana kian menyapa?
Sementara bumi kian rapuh
Mengapa bencana terus menggoreskan luka?
Sementara lekukan bumi yang semakin menua
Puing-puing derita masih berserakan disepanjang jalan
Cemas, bila bumi tak sudi lagi dipijak
Resah, jika laut tak mampu lagi membendung airnya
Takut, kalau gunung tak sanggup lagi berdiri tegak
Dalam hangat pelukan mentari
Diri terbalut mendung keresahan
Dalam alirannya yang kian mengeruh
Tak hentinya hingga alam penuh keheningan
Diseberang sana, ada harapan tentang kehidupan
Yang kemudian terluluh lantakkan
Air mata ini belum lagi kering
Terdengar jeritan saudaraku disana
Terdengar tangisan sahabatku disana
Bencana, mengapa dan mengapa?
Bumi bergejolak penuh kemurkaan
Tak henti-hentinya mengorehkan duka
Salah siapa ini terjadi?
Apakah ini suatu cobaan?
Ataupun peringatan?
Renungkanlah!