Seorang Perempuan Muda Mengandung dan akan Melahirkan Seorang Anak Laki-laki: Renungan Masa Adven, JalaPress.com; Bacaan I: Yes. 7:10-14; Bacaan II: Rm. 1:1-7; Injil: Mat. 1:18-24
[postingan number=3 tag= ‘adven’]
Natal sudah semakin dekat. Tinggal menghitung hari, kita akan tiba pada perayaan puncak Hari Raya Natal. Makin dekat dengan Natal, klue yang disampaikan oleh Nabi Yesaya tentang kelahiran Yesus, makin jelas.
Kalau pada hari-hari sebelumnya kita mendengar Nabi Yesaya berbicara tentang Betlehem sebagai tempat lahirnya Sang Mesias, serta menyebut Daud sebagai leluhur-Nya; hari ini ia mempertegas lagi. Dia bilang: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes. 7:14). Jadi, secara lengkap Nabi Yesaya memberi tahu kita bahwa Sang Imanuel yang kita tunggu-tunggu selama masa Adven ini akan lahir sebagai seorang anak laki-laki, di Betlehem, dalam garis keturunan Daud, dari seorang perempuan muda.
Kemudian hari, Nubuat Yesaya ini benar-benar terjadi. Nabi Yesaya memang tidak menyebut siapa nama perempuan muda itu; tapi Injil Matius memberi tahu kita bahwa nama perempuan muda itu adalah Maria atau yang kita kenal dengan sebutan ‘Bunda Maria’. Bunda Maria melahirkan seorang anak laki-laki pada saat usianya masih sangat muda.
Jarak antara zaman Yesaya dengan zaman Maria sangatlah jauh. Tapi, jauh sebelum Maria lahir, Yesaya sudah bernubuat tentangnya. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat konsisten terhadap rencana-Nya. Melalui Nabi Yesaya, Ia menyampaikan rencana-Nya.
Bunda Maria tidak pernah tahu apa rencana Allah atas hidupnya. Demikian juga Yusuf, tunangannya. Ia juga tidak pernah tahu apa yang direncanakan Allah atas hidupnya. Kita dapat membayangkan kebingungan dan kegelisahan Yusuf. Gadis yang sangat dicintai dan dihormatinya mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Makanya, ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria mengandung, ia diam-diam ingin menceraikannya. Dan reaksi Yusuf ini sangatlah normal. Bisa kita bayangkan, orang sedang berpacaran, tiba-tiba si perempuan bilang, “Bang, jangan kaget ya, saya sudah mengandung dari Roh Kudus”. Apakah laki-laki akan langsung percaya? Tentu saja tidak. Begitu juga Yusuf.
Kitab Suci memang menjelaskan bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus. Keterangan ini diberitahukan kepada kita, tetapi bukan kepada Yusuf. Makanya, daripada ribut, mumpung masih tunangan, Yusuf mau pergi saja secara diam-diam. Tapi, ternyata, Allah mengutus malaikat-Nya untuk mendatangi Yusuf dalam mimpi dan menjelaskan semua yang terjadi.
Malaikat itu berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Mat. 1:20). Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf pun berbuat seperti yang diperintahkan oleh malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
Dalam kehidupan kita, Tuhan juga punya rencana. Di balik semua peristiwa hidup yang kita alami, tersembunyi rencana Tuhan. Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah atas hidup tiap-tiap orang. Tapi, kita tidak pernah tahu apa isi dari rencana Tuhan itu.
Supaya kita tahu rencana-Nya, Tuhan memberi kita tanda-tanda. Tanda itu bisa gamblang dan besar, bisa juga kecil dan sederhana. Hanya saja ada orang yang bisa membacanya, ada yang tidak. Kadang tanda dari Tuhan tidak bisa kita baca karena mata kita disilaukan oleh banyak hal. Bahkan orang yang tulus hati seperti Yusuf pun harus mendapat penerangan dari atas untuk bisa mengetahui dan mengimani tanda-tanda dari Tuhan itu.
Kedatangan Allah ke dunia merupakan rencana yang paling indah dari semua rencana-Nya. Peristiwa Natal merupakan tanda besar yang dibuat Allah atas hidup kita. Peristiwa ini berada di luar dugaan dan jangkauan pemikiran kita sebagai manusia. Maka, sambil kita mempersiapkan diri menyambut kelahiran-Nya, kita memohon bantuan Roh Kudus untuk membantu kita memahami peristiwa yang agung dan luhur ini.
Tidak sedikit orang bertanya: “Bagaimana mungkin Allah menjadi manusia?” Bagi si penanya, Yesus tidak lebih dari seorang nabi, sama seperti nabi-nabi pada umumnya. Hal yang mungkin tidak diketahui atau sengaja dilupakan oleh si penanya adalah bahwa kelahiran Yesus sudah dinubuatkan oleh para nabi.
Yesaya, adalah nabi yang paling jelas dan terang-benderang menubuatkan tentang kelahiran Yesus. Dalam nubuatnya, ia berkata: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes. 7:14).
Bagi kita, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Dia bisa menjadi apa saja karena Dia Mahakuasa. Ia rela menjelma menjadi manusia, karena Ia mengasihi kita. Tentu saja Ia bisa turun begitu saja dari langit, tetapi jika itu yang terjadi, maka barangkali semua orang akan lari terbirit-birit karena ketakutan.
Maka, lahir sebagai manusia merupakan cara yang diambil oleh Allah untuk masuk ke dalam dunia. Ia tidak turun begitu saja dari langit, tetapi Ia masuk lewat suatu cara yang biasa seperti yang dilewati oleh manusia pada umumnya; supaya manusia dapat menerima dengan baik kehadiran-Nya.
Itulah Natal. Natal adalah peristiwa di mana Allah menjelma menjadi manusia. Kita sudah makin dekat dengan perayaan itu. Maka, baiklah kita matangkan segala persiapan kita.
Kiranya dengan segala persiapan yang kita lakukan selama beberapa pekan ini, ditambah dengan pengetahuan secukupnya tentang bagaimana Allah menjadi manusia, kita dapat memaknai perayaan Natal kita tahun ini. Amin.