3 Hal yang Harus Dipenuhi Ketika Kita Berdoa: Tips dari Kitab Suci, JalaPress.com; Bacaan I: 1 Yoh. 5:14-21
[postingan number=3 tag= ‘iman-katolik’]
Bacaan pertama hari ini isinya cukup menarik. Di dalamnya disuguhkan tiga hal penting yang harus kita penuhi ketika kita berdoa. Pertama, menyangkut keberanian untuk menghadap Tuhan.
Semua orang bisa berdoa, tetapi tidak semua bisa melakukannya dengan baik. Banyak orang berdoa, tetapi masih menyimpan sejuta keraguan. Padahal, tak seharusnya kita ragu-ragu dalam berdoa. Sebaliknya, kita justru mempunyai cukup alasan untuk selalu dan senantiasa berdoa kepada Tuhan. Alasan terbesar mengapa kita harus berdoa adalah karena Tuhan akan senantiasa mengabulkan setiap doa kita.
Karena kita tahu bahwa permintaan kita tidak akan pernah sia-sia, maka tak henti-hentinya kita berdoa kepada Tuhan. “Inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita” (1 Yoh. 5:14a).
Kedua, menyangkut syarat agar doa dikabulkan. Tuhan akan mengabulkan doa kita hanya ‘jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya’ (1 Yoh. 5:14a). Jadi, perlu diingat bahwa tidak semua permintaan kita dikabulkan oleh Tuhan, terutama jikalau permintaan itu tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Banyak kali kita meminta bukan seturut kehendak Tuhan, melainkan sesuai dengan kehendak sendiri. Maka, jangan heran jika ada sebagian dari doa kita yang tidak dikabulkan oleh Tuhan. Jika itu terjadi, jangan salahkan Tuhan; sebab barangkali permintaan kita itu memang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Jika saja sesuai dengan kehendak-Nya, yakinlah Ia mengabulkannya.
Ketiga, menyangkut sikap kita pasca doa dikabulkan. Jika Tuhan sudah mengabulkan permintaan kita, jangan sekali-kali melupakan Tuhan. Sebaliknya, kita harusnya makin sadar bahwa semua itu kita terima karena Ia mengasihi kita. “Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya” (1 Yoh. 5:15).
Tak ada hal baik yang kita alami dalam hidup ini kalau bukan dari Tuhan. Maka, bersyukurlah kepada-Nya. Sadarlah, semua yang kita dapatkan tidak akan ada kalau bukan karena Tuhan.
Akhirnya, sebagai balasan, Tuhan hanya mau satu hal dari kita, yaitu bahwa kita melakukan perintah-perintah-Nya. “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita” (1 Yoh. 5:3-4). Marilah kita membangun iman yang kokoh dan kuat kepada Tuhan. Percayalah kepada-Nya, jangan kepada yang lain. Amin.