21.9 C
New York
Monday, October 14, 2024

Tuhan Mempunyai Skenario Besar di dalam Hidup Kita, Apa Itu?

Tuhan mempunyai skenario besar atas hidup kita. Dia adalah sutradara terbaik di seluruh jagat raya ini. Ia merancang dan merencanakan sesuatu atas hidup kita. Bahkan, kita sendiri pun tidak tahu apa persis rancangan dan rencana Tuhan itu. Untuk bisa mengetahuinya, kita butuh discernment, yaitu kemampuan untuk mengenali apa yang Tuhan kehendaki.

Cepat atau lambat kita akan mengalami apa yang diskenariokan oleh Tuhan. Maka, jangan heran jika sewaktu-waktu kita mengalami apa yang tidak kita rencanakan; yang membuat kita terkadang bingung mengapa itu terjadi pada kita. Lalu, kita berkata: “Mungkin ini jalan Tuhan untuk saya”. Apa yang kita sebut sebagai ‘jalan Tuhan’, itulah skenario Tuhan atas hidup kita.

Jalan Tuhan itu indah. Itu pasti. Tuhan Yesus berkata, “Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga” (Mat. 7:11). Tentulah Ia memberikan yang baik-baik kepada kita sebab Ia Mahabaik. Tuhan tidak mungkin merancang dan merencanakan yang buruk untuk kita. Hanya saja, sepanjang jalan itu kita berhadapan dengan bermacam-macam pemandangan lain di sekitar; semata-mata untuk menguji kita apakah kita tetap fokus pada tujuan kita atau tidak.

Jalan Tuhan itu lurus dan rata. Saking lurus dan ratanya membuat kita seringkali jenuh dan tidak sabar. Kita merasa bahwa jalan itu monoton, sehingga kita tergoda untuk membelok. Kita beralih ke jalan lain dengan alasan mencari variasi. Tanpa kita sadari bahwa ternyata jalan baru itu membuat kita kita nyasar, khilaf, dan berdosa.

Jalan Tuhan selalu mengarahkan kita pada ujung yang indah. Hanya saja karena kita belok arah, kita masuk ke jalan yang berliku-liku. Kita mengambil jalan lain dan tersesat. Kita pikir itu baik, nyatanya tidak. Apakah Tuhan menghakimi dan menghukum kita? Tidak.

Tuhan seperti seorang ayah dalam cerita ‘anak yang hilang’ yang menantikan kedatangan kita di ujung jalan. Ia memberi kita kesempatan kedua untuk berbalik arah, kembali ke jalur, dan bertobat. Ia juga mengirimkan kepada kita Roh Kudus sebagai penuntun dalam perjalanan.

Roh Kudus itu seperti Drone yang menuntun langkah kita, dan seperti GPS yang selalu berbisik kepada kita supaya kita tidak beralih ke jalan lain. Tinggal saja apakah kita mau mendengar dan mengikuti petunjuk Roh Kudus itu ataukah kita tetap ngotot untuk memilih jalan sendiri. Itu pilihan kita dan tergantung kita; sebab Tuhan tidak ingin kita menjadi seperti robot yang dikendalikan. Ia memberi kita kehendak bebas untuk bisa memilih dan menentukan sendiri mana yang mau kita ikuti.

Banyak orang jatuh ke jalan yang salah karena mereka menutup mata dan telinganya terhadap petunjuk yang diberikan oleh Roh Kudus. Melihat seperti tidak melihat, dan mendengar seperti tidak mendengar. Maka, memang, supaya tidak salah lagi, kita harus pandai membaca skenario Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan tidak memaksa, tapi menawarkan. Barangkali kita mau menerimanya. Hal itu tergantung sejauh mana kita berbuka hati untuk menerima kehendak-Nya. Sudahkah Anda tahu apa yang Tuhan skenariokan dalam hidupmu? Mari merenung!

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini