26 C
New York
Saturday, September 21, 2024

Yesus Menyembuhkan Penyakit Kita – Renungan Harian

Yesus Menyembuhkan Penyakit Kita: Renungan Harian Katolik, Rabu 5 September 2018 — JalaPress.com; Injil: Luk. 4:38-44

Saudara-saudari yang terkasih, kita tahu bahwa Tuhan Yesus dikenal luas sebagai ‘rabi’ atau guru yang suka blusukan. Ia pergi ke mana-mana dan masuk ke segala lapisan masyarakat. Kadang Ia bergaul dengan kaum marginal: para janda, anak yatim piatu, orang asing, orang-orang sakit, dan sebagainya; kadang pula Ia berdiri di muka umum dan mengajar di rumah-rumah ibadat di depan para pemuka agama, orang-orang Farisi, dan ahli-ahli Taurat. Ia suka berkeliling; dari desa ke desa, dari kota ke kota, dan dari rumah ke rumah.

Hari ini Penginjil Lukas menceritakan salah satu dari sekian banyak kebiasaan Yesus itu. Diceritakan bahwa dalam salah satu perjalanan-Nya, Ia mampir ke rumah Petrus. Mungkin sudah diminta khusus oleh Petrus, sebab ternyata mertua Petrus sedang demam keras. Orang-orang yang berada di rumah Petrus tahu siapa Yesus itu. Barangkali Ia sudah sering pergi ke rumah itu; sehingga tanpa ragu mereka meminta Yesus supaya menyembuhkan penyakit ibu mertua Petrus.

Yesus pun mengabulkan permintaan mereka. Ia menyembuhkan sakit demam yang dialami oleh mertua Petrus itu. Hanya dengan ‘menghardik’, demam keras yang dialami oleh ibu mertua Petrus itu pun hilang dalam sekejap.

Tentu kejadian disembuhkannya mertua Petrus itu bukan hal yang biasa. Ini merupakan sesuatu yang luar bisa; sehingga cerita tentang peristiwa itu menyebar dengan cepat ke seluruh kampung. Makanya, ketika matahari terbenam, artinya ketika orang-orang pulang dari kerja, mereka datang menemui Yesus sambil membawa seabrek keluhan, sakit, dan penyakit. Yesus melayani mereka. Ia menumpangkan tangan atas mereka dan menyembuhkan penyakit mereka.

Tidak ada orang lain yang bisa berbuat demikian selain Yesus. Makanya, setan-setan pun berteriak: “Engkau adalah Anak Allah” (Luk. 4:41). Jika Yesus bukan Anak Allah tentu Ia tidak bisa melakukan itu semua. Bahkan, setan pun tahu itu.

Sampai di sini, pelajaran apa yang bisa kita petik? Tidak lain selain bahwa jika kita menderita sakit atau mengalami penderitaan dalam hidup, mintalah pertolongan pada Tuhan. Yakinlah, Ia akan mengabulkan permintaan kita itu, asalkan kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya.

Setelah disembuhkan oleh Yesus, mertua Petrus itu pun segera bangun dan melayani mereka. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa jika Tuhan sudah memberikan pertolongan kepada kita, maka sebagai tanda terima kasih dan syukur, kita harus siap sedia untuk melayani Tuhan melalui banyak cara; sekecil apapun bentuk pelayanan kita itu.

Orang banyak yang melihat apa yang dilakukan oleh Yesus itu mau menahan Yesus. Sikap seperti ini yang seringkali juga kita lakukan. Kita hanya mau menikmati sendiri berkat yang diberikan Tuhan. Kita tidak mau membagi berkat yang kita terima kepada orang-orang lain. Kita egois. Makanya Yesus berkata: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus” (Luk. 4:43). Kita jangan sampai menjadi penghambat bagi berkembangnya suatu pelayanan. Tugas kitalah untuk meneruskan dan menyampaikan kabar Injil itu.

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini