Sebagai orang Katolik, kita sadar dan tahu bahwa Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup kita. Karenanya, kita selalu didorong supaya mencintai Ekaristi; sebab dalam Ekaristi, Yesus secara nyata hadir dan menyapa kita.
Pertanyaannya adalah: bagaimana caranya supaya kita mencintai Ekaristi? Berikut ini adalah empat dari sepuluh cara yang ditawarkan oleh Pastor Ed Broom, OMV yang saya ambil secara acak dan saya terjemahkan secara bebas.
1). Baca dan Pelajarilah Injil Yohanes Bab Enam
Dalam bab enam Injil Yohanes, kita akan melihat bagaimana Yesus berusaha menjelaskan diri-Nya sebagai Sabda yang menjadi Daging (Inkarnasi). Di sini juga ditegaskan bahwa tujuan Yesus datang ke dunia bukan untuk memberikan makanan yang hanya dapat mengenyangkan tubuh jasmani yang bersifat sementara, melainkan makanan yang memelihara kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal.
Dengan mentransformasikan diri-Nya menjadi Roti Hidup, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pusat dan Pemilik kehidupan kita; sebab siapa pun yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, pasti mendapatkan hidup yang kekal, bahkan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh. 6:54).
Maka dari itu, supaya semakin mencintai Ekaristi, baca, berdoalah, dan meditasikan isi dari bab enam ini.
2). Tingkatkan Kerinduan untuk Menerima Komuni Kudus
Poin ini sangat dianjurkan oleh Santo Alphonsus Liguori dan beberapa santo dan santa yang lain. Komuni Spiritual, atau disebut juga Komuni Batin, adalah adanya keinginan mendalam (fundamental desire) kita untuk bersatu dengan Kristus dalam Ekaristi Kudus. Dalam Kamus Teologi dikatakan bahwa Komuni Spiritual merupakan praktik menerima komuni dalam batin atau secara rohani jika penerimaan Hosti Kudus secara jasmani tidak memungkinkan. Jadi, di dalam lubuk hati kita harus selalu ada kerinduan untuk menerima dan bersatu dengan Yesus, Sang Roti Kehidupan.
3). Kunjungilah Sakramen Mahakudus secara Rutin
Kita pasti senang mengunjugi teman sesering mungkin. Nah, bayangkanlah jika Yesus adalah teman terbaik kita, maka sudah seharusnyalah kita mengunjungi-Nya secara rutin. Ingat, dalam Gereja kita ada ungkapan berkaitan dengan kunjungan kepada Sakramen Mahakudus ini. Bunyinya begini: “Kapanpun saya melihat Gereja, saya harus berhenti dan mengunjunginya; supaya ketika saya mati nanti, Tuhan tidak bilang “Siapa ini?”
Maka dari itu, jika saat ini Anda terlalu sibuk, berhentilah sejenak. Masuklah ke dalam Gereja dan sapalah Tuhan di sana. Ucapkan terima kasih kepada Yesus dan katakan kepada-Nya betapa besar cintamu kepada-Nya.
4). Bertekuk Lututlah setiap Kali Lewat di Hadapan Sakramen Mahakudus
Kapanpun kita lewat di depan Sakramen Mahakudus, kita harus berlutut. Gerakan semacam ini mungkin terasa sepele, tetapi mempunyai makna yang mendalam. Tata cara seperti ini biasa dilakukan pada masa Abad Pertengan untuk menghormati raja atau ratu. Nah, Yesus adalah Raja di atas segala raja, bukankah Ia jauh lebih pantas untuk mendapatkan penghormatan kita? Karena itu, hormatilah Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus dengan cara berlutut setiap kali lewat di depannya. Semakin kita menghormati Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, semakin kita mencintai Ekaristi.
Itulah empat cara yang bisa kita bangun untuk mencintai Ekaristi. Semoga dengan menjalankan keempat cara ini, kita sungguh-sungguh mencintai Yesus yang hadir secara nyata dalam Ekaristi.
Sumber: Catholicexchange.com