Bertobatlah selagi Masih Ada Waktu: Renungan Pekan I Prapaskah, 01 Maret 2023 — JalaPress.com; Bacaan I: Yun. 3:1-10; Injil: Luk. 11:29-32
“Prapaskah datang dengan penuh perhatian untuk membangunkan kita kembali, untuk melepaskan kita dari kelesuan.” Ini merupakan kalimat yang diucapkan oleh Paus Fransiskus.
Prapaskah menjadi kesempatan untuk bertobat, maka patut kita syukuri karena Tuhan memberi kesempatan ini pada kita. Kesempatan untuk bertobat juga diberikan Tuhan kepada seluruh penduduk Niniwe. Mereka disadarkan oleh Tuhan melalui pemberitaan nabi Yunus, sehingga seluruh penduduk kota berpuasa, mengenakan kain kabung dan berseru kepada Allah serta bertobat dan berbalik pada-Nya. Dengan jalan pertobatan inilah maka Allah mengampuni mereka.
Pertobatan yang sejati adalah pertobatan yang lahir dari kesadaran diri akan dosa bukan menunggu tanda dari Tuhan seperti yang diminta oleh orang banyak. Dengan meminta tanda dari Tuhan maka mereka tidak percaya pada Tuhan sehingga Yesus menyebut mereka sebagai angkatan yang jahat.
Apakah kita juga menuntut tanda dari Tuhan supaya kita bertobat? Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk bertobat. Perlu spirit pertobatan yang mengalir dari hati kita masing-masing sehingga kita benar-benar bertobat seperti orang-orang Niniwe. Sadarilah bahwa karena hidup kita hanya sementara, perjumpaan kita begitu singkat, maka selagi masih ada waktu, mari kita bertobat dan kembali pada Allah. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
Ngumpul – Mu-Sa-Fir