26 C
New York
Saturday, September 21, 2024

Panggilan yang Mengubah Arah Hidup – Renungan Hari Biasa Pekan XIII

Panggilan yang Mengubah Arah Hidup: Renungan Pekan Biasa XIII, 07 Juli 2023 — JalaPress.com; Injil: Mat. 9:9-13

[postingan number=3 tag= ‘tuhan-yesus’]

Injil hari ini bercerita tentang Matius, seorang pemungut cukai, yang dipanggil untuk mengikuti Yesus (Mat 9:9; Mrk 2:14; Luk 5:27-29). Nama Matius sendiri dalam bahasa Ibrani memiliki arti yang luar biasa, yakni ‘anugerah Allah’. Sayangnya, hidupnya pada mulanya tak seindah arti namanya. Mula-mula Matius bekerja sebagai seorang pemungut cukai, suatu pekerjaan yang dianggap sebagai sumber kesusahan bagi bangsanya.

Sebagai seorang pemungut cukai, Matius dilihat sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas pajak yang melambung tinggi yang mengakibatkan segala penderitaan yang dialami oleh penduduknya. Itulah sebabnya segala hal buruk disematkan kepadanya; ia dicap sebagai antek asing, kaki tangan penjajah Romawi, dan seorang pendosa.

Bagi orang Farisi, orang seperti Matius hanyalah ‘sampah masyarakat,’ yakni seseorang yang pantasnya dikucilkan, bukan didekati apalagi dijadikan sahabat. Berbeda dengan sikap orang Farisi itu, Yesus justru mendekati Matius, datang ke rumahnya, dan bahkan makan bersama di rumahnya.

Tindakan Yesus ini dengan sendirinya menuai kritik keras dari orang-orang Farisi. Namun alasan Yesus jelas:

Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat. 9:13).

Bagi Yesus, Matius adalah ‘orang sakit’ yang harus disembuhkan; ia adalah seorang pendosa yang butuh dibimbing supaya kembali ke jalan yang benar. Yesus ingin mengembalikan keadaan Matius agar sesuai dengan namanya. Dan, cara terbaik untuk mengembalikan keadaannya adalah dengan mengajaknya: “Ikutlah Aku”. Nyatanya, setelah mndengar ajakan Yesus, berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Dengan mengikuti Yesus, Matius menjadi orang yang berbeda. Hidupnya kembali menjadi ‘anugerah Allah’ bagi semua orang.

Hidup kita tak lebih baik dari Matius. Sama seperti Matius, kita pun adalah orang-orang berdosa. Dengan mengangkat Matius menjadi murid-Nya, Yesus ingin menunjukkan kepada kita bahwa siapa pun bisa jadi baik kalau mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya. Maka, ajakan Yesus ‘Ikutlah Aku’ adalah ajakan untuk kita juga. Kita diajak untuk memilih jalan Tuhan; siap untuk ditempa dan dibentuk menjadi versi terbaik dari hidup kita. Jika kita mengikuti ajakan ini, hidup kita akan berubah ke arah yang lebih baik, lebih menarik, dan lebih menyenangkan. JK-IND.

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini