25.4 C
New York
Thursday, September 12, 2024

Banyak Diberikan Mukjizat tapi Sedikit saja yang Bertobat — Renungan Harian

Banyak Diberikan Mukjizat tapi Sedikit saja yang Bertobat: Renungan Harian, 12 Juli 2022 — JalaPress.com; Injil: Mat. 11:20-24

[postingan number=3 tag= ‘tuhan-yesus’]

Dalam Injil hari ini, Tuhan  Yesus mengecam beberapa kota. Apa saja nama kota-kota itu? Kota-kota tersebut adalah Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum. Mengapa Ia mengecam mereka? Jawabannya: karena mereka tidak bertobat. Padahal, di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya. Bahkan, Kapernaum, sudah dianggap sebagai ‘kota-Nya’ sendiri. Ia berkata:

“Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!” (Mat. 11:21, 23).

Di mana letak permasalahannya? Permasalahannya adalah mereka sudah banyak mendengarkan pengajaran dari Yesus dan menyaksikan mukjizat-Nya, tetapi mereka tidak bertobat. Padahal, menurut Yesus, jika saja kesempatan yang sama diberikan kepada Tirus, Sidon dan Sodom, tentulah sudah lama mereka bertobat.

“Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini” (Mat. 11:21, 23).

Kita tahu bahwa Tirus, Sidon, dan Sodom adalah kota-kota yang dihancurkan oleh Tuhan karena kehidupan mereka yang sangat rusak. Mereka bukan hanya tidak mengenal Tuhan dan menyembah berhala, tetapi mereka juga mempunyai kehidupan moral yang sangat rusak.

Nah, kecaman Yesus terhadap kota-kota itu sebenarnya secara tidak langsung menjadi peringatan bagi kita juga. Sebab, sikap mereka cukup mewakili sikap orang-orang (kita) yang tidak mau bertobat. Seperti mereka, kita telah menerima banyak berkat dari Tuhan, tapi barangkali hanya sedikit dari kita yang bersyukur atas berkat-berkat itu. Kita tidak bersyukur karena kita merasa bahwa apa yang kita terima itu tidak seperti yang kita inginkan.

Karena itu, tak banyak yang Tuhan minta dari kita. Tuhan hanya meminta kita untuk bersyukur dan bertobat. Perlu diingat bahwa setiap anugerah yang Tuhan berikan selalu disertai dengan tuntutan untuk menanggapinya dengan benar. Maka, marilah kita belajar untuk mensyukuri segala sesuatu yang telah kita terima dari Tuhan, dan berusaha untuk kembali ke jalan-Nya.

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini