Siap Sedia Hadapi Cobaan: Renungan Pekan Biasa VII, 21 Februari 2023 — JalaPress.com; Bacaan I: Sir. 2:1-11; Injil: Mrk. 9:30-37
Sebuah cobaan berat bagi saya ketika mama jatuh sakit. Segala usaha telah kami tempuh agar mama dapat sembuh namun semua usaha sia-sia. Namun, sikap pasrah dan kepercayaan pada Tuhan membantu kami untuk dapat menerima cobaan ini dan membawa kesembuhan bagi mama.
Pencobaan adalah bagian dari hidup manusia. Bahkan pencobaan yang berat akan menimpa setiap orang yang setia mengabdi kepada Tuhan. Yang diperlukan dalam tiap cobaan adalah kesabaran dan ketabahan serta kesetiaan hati untuk tetap berpaut pada Allah. Inilah yang ditegaskan oleh penulis kitab Putra Sirakh.
[postingan number=3 tag= ‘iman-katolik’]
Kesiapsediaan untuk menerima cobaan lewat salib dan penderitaan merupakan warta yang diajarkan oleh Yesus: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit”. Ini juga adalah bukti bahwa Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Maka yang dituntut dari kita adalah: pertama, rela menjadi pelayan. Untuk menjadi pelayan, dibutuhkan pengorbanan diri dan sikap rendah hati. Yesus telah memberikan teladan ini dengan datang ke dunia sebagai pelayan sejati bagi manusia. Kedua, menerima semua orang dengan tulus. Setiap manusia adalah gambar Allah karena diciptakan oleh Allah sesuai gambar dan rupa-Nya. Maka harus diterima sebagai saudara dalam Allah seperti Allah yang telah menerima kita sebagai anak-Nya.
Marilah kita berusaha untuk hidup sebagai anak-anak Allah meskipun banyak cobaan yang harus kita alami. Semoga doa Keluarga Kudus Nazareth membantu kita. Tuhan memberkati kita semua. Amin.
(P. A. L. Tereng MSF)
SLL – Mu-Sa-Fir