10.2 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Tidak Ada Sesuatu yang Terlalu Sulit untuk Tuhan – Renungan Pekan Biasa V

Tidak Ada Sesuatu yang Terlalu Sulit untuk Tuhan: Renungan Pekan Biasa V, 09 Februari 2024 — JalaPress.com; Injil: Mrk. 7:31-37

[postingan number=3 tag= ‘tuhan-yesus’]

Kadang kita merasa bahwa sakit yang kita derita terlalu sulit untuk disembuhkan, atau berpikir bahwa beban hidup yang kita alami begitu berat untuk dipikul, dan mengira bahwa pengalaman pahit yang kita rasakan sangat sukar untuk diatasi. Kita hampir lupa bahwa kita punya Tuhan. Tuhan sendiri bersabda: “Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk. Apakah ada sesuatu yang terlalu sulit bagi-Ku?” (Yer. 32:27). Jawabannya: tentu saja tidak. Tidak ada sesuatu yang terlalu sulit untuk Tuhan.

Injil hari ini membuka mata dan telinga kita sehingga kita mampu melihat dan mendengar bagaimana hal-hal yang kita anggap sulit itu begitu mudahnya diatasi oleh Tuhan. Diceritakan dalam Injil hari ini bahwa orang-orang datang menemui Yesus sambil membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan gagap. Mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Pertanyaannya: mengapa mereka melakukan itu? Tentu jawabannya adalah karena mereka mempunyai satu keyakinan dalam hati bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan.

Dan, apa yang terjadi setelahnya? Yesus menyentuh orang itu, sambil menengadah ke langit Ia menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! Dengan kata-kata ini, Yesus menunjukkan kuasa-Nya sebagai Tuhan yang mampu menyembuhkan. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Ia sanggup mengatasi segala macam kelemahan dan kesulitan kita, dan bahwa kita dapat mengandalkan-Nya dalam segala situasi hidup kita.

Menariknya, setelah disentuh oleh Yesus, orang yang tuli dan gagap itu mulai berbicara dengan jelas. Dan, reaksi orang-orang yang menyaksikan mukjizat ini adalah kagum dan takjub. Mereka pun berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

Pesan apa yang bisa kita petik dari Injil hari ini? Pertama, meskipun kita mungkin merasa bahwa sakit yang kita derita terlalu sulit untuk disembuhkan, atau berpikir bahwa beban hidup yang kita alami begitu berat untuk dipikul, dan mengira bahwa pengalaman pahit yang kita rasakan sangat sukar untuk diatasi, Tuhan selalu hadir untuk mendengarkan dan mengabulkan doa kita. Dia tidak pernah jauh dari kita, dan Dia memiliki kuasa untuk mengubah segala sesuatu menjadi baik.

Kedua, bahwa ketika kita datang kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan penuh iman, Tuhan pasti mendengarkan dan menjawab doa kita. Ketiga, ketika kita mengalami pertolongan dari Tuhan, kita sebetulnya diharapkan untuk bersaksi tentang kuasa dan kasih-Nya kepada orang lain di sekitar kita. Singkat kata, Injil hari ini mengajak kita untuk memperkuat iman, mengandalkan kuasa Tuhan, bersaksi tentang kasih-Nya, dan mengalami kehadiran-Nya dalam setiap aspek hidup kita. Semoga kita semua dapat menemukan kekuatan, penghiburan, dan harapan dalam kasih Tuhan. Amin. [JK-IND]

avatar
Jufri Kano, CICM
Terlahir sebagai 'anak pantai', tapi memilih - bukan menjadi penjala ikan - melainkan 'penjala manusia' karena bermimpi mengubah wajah dunia menjadi wajah Kristus. Penulis adalah alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta & Maryhill School of Theology, Manila - Philippines. Moto tahbisan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk. 5:5). Penulis dapat dihubungi via email: jufri_kano@jalapress.com.

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Ikuti Kami

10,700FansLike
680FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Artikel Terkini